Tahukah kamu, bahwa di Cirebon pernah berdiri sebuah pesantren aliran sesat? Yuk, simak kisah selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Keberadaan pesantren bernama Al-Maghfurullah ini sebenarnya pertama kali terungkap pada tahun 2014.
Namun, baru-baru ini akun YouTube bernama Update Pro kembali membahasnya sehingga jagat dunia maya pun geger.
Bagaimana tidak, kabarnya sang ketua pesantren bahkan mengaku sebagai Tuhan, lo.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan lengkap mengenai pesantren aliran sesat di Cirebon!
Kisah Pesantren Aliran Sesat di Cirebon
Pesantren aliran sesat ini berlokasi di Jl. Raya Sunan Gunung Jati, Gang Soban, Klayan Cirebon, Jawa Barat.
Menurut lombokinsider.com, bangunannya pertama kali berdiri di tahun 2007.
Namun, kegiatannya memang sangat tertutup dari warga sekitar.
Bahkan, masyarakat umum tidak boleh menggunakan masjid pesantren untuk beribadah.
Esklusifitas ini tentu menimbulkan keresahan pada warga setempat.
Ditambah lagi beredar kabar bahwa sang ketua yayasan mengaku sebagai Tuhan.
Ketua yayasan ini bernama Kiai Kaharudin Abdul Qodir Jaelani atau dikenal juga sebagai Mama Guru Syekh Klayan.
Ia memerintahkan para muridnya untuk meminta izin terlebih dahulu setiap akan beribadah.
Tidak hanya itu, mereka juga harus mengingat wajahnya sepanjang menjalankan ibadah.
Jika tidak, maka menurutnya, ibadah sang murid akan sia-sia dan menjadi dosa besar.
Kiai Kaharudin juga kerap melakukan aksi penerawangan untuk melihat masa depan.
Apabila murid-muridnya tidak mempercayainya, mereka harus meminta ampun kepadanya untuk menghapus dosa.
Lalu, jika ada yang keluar dari pesantrennya, Kiai Kaharudin akan memanggil mereka dengan sebutan iblis dan bahkan kafir.
Ditutup Paksa karena Meresahkan
Di tahun 2014, anggota Almanar atau aliansi Masyarakat Nahi Munkar serta aparat kepolisian menutup paksa pesantren aliran sesat ini.
Pasalnya, kehadirannya dianggap meresahkan serta mengganggu masyarakat sekitar.
Sebelum penutupan paksa, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cirebon sebenarnya sempat memanggil Kiai Kaharudin.
Ia diingatkan untuk tidak menyebarkan ajaran Islam yang sesat kepada murid-muridnya.
Namun, sang Kiai seakan menutup telinga dan terus menyebarkan ajarannya.
Karena itulah masyarakat lantas mengambil langkah tegas dengan melakukan penutupan paksa.
Sebagai catatan, proses penutupan ini tentu tidak berjalan mulus.
Kiai Kaharudin sempat mengurung diri di dalam rumah sehingga pihak kepolisian harus mendobrak pintunya untuk mengamankan sang Kiai dari amukan warga.
Kini, bangunan pesantren sudah terbengkalai karena tidak ada yang mengurus selama bertahun-tahun.
Sebagian dinding bangunan pun sudah roboh akibat termakan usia.
***
Itu dia kisah lengkap mengenai pesantren aliran sesat di Cirebon.
Cek informasi seputar properti lainnya hanya di Berita.99.co Indonesia.
Kunjungi juga Google News untuk menemukan beragam berita lainnya.
Ingin membeli rumah di kawasan Botania Lake Residence?
Yuk, temukan penawaran menariknya di 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu!