Septic tank yang sejauh ini menjadi penampungan air limbah di provinsi DKI Jakarta ditargetkan tidak akan digunakan dan diandalkan lagi pada tahun 2050 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Aris Supriyanto selaku Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Paljaya dalam acara bertajuk Sosialisasi Bersama SPALD-T baru-baru ini.
Nantinya, sebanyak 80 persen air limbah bakal dialirkan melalui Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat alias SPALD-T.
“Target layanan itu mengikuti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), seperti sampai tahun 2022 targetnya sekitar 20 persen,” kata Aris sebagaimana diwartakan kompas.com.
Masih menurut sumber yang sama, hingga kini layanan SPALD-T Perumda Paljaya baru menyentuh 13 persen dan baru beroperasi di kawasan Jakarta Selatan.
Dalam penjelasannya, Aris menuturkan bahwa awal mula saluran perpipaan air limbah terpusat di Jakarta Selatan yang dibangun sejak 1980-an.
Secara khusus, kawasan tersebut berada di Setiabudi dan Tebet lewat Jakarta Sewerage and Sanitation Project (JSSP).
Gedung di Kawasan Jakarta Selatan Wajib Memiliki SPALD-T
Beberapa ruas jalan yang kini telah tersambung dengan SPALD-T Perumda Paljaya di antaranya adalah Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Gatot Subroto, Sudirman, SCBD, Manggarai, Guntur sampai Setiabudi.
Apabila melihat kawasan tersebut dengan banyaknya gedung-gedung perkantoran yang bermukim di sana, disarankan gedung di Jakarta Selatan yang melewati jalan-jalan itu wajib mempunyai SPALD-T.
Adapun pengelolaan SPALD-T itu nantinya dilakukan oleh Perumda Paljaya.
“Jadi nanti semuanya (pipa air limbah gedung perkantoran di Jakarta Selatan) harus bisa disambungkan ke jaringan yang sudah disiapkan oleh pihak Perumda Paljaya,” ucap Walikota Jakarta Selatan, Munjirin.
“Sehingga nanti pengelolaannya terpusat, tidak satu per satu,” tambahnya kepada kompas.com.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi gedung atau hunian yang membuang limbah rumah tangga secara sembarangan.
Lakukan Sosisalisai
Acara sosialisasi yang digelar SPALD-T ini pun diharapkan bahwa pengelola gedung di kawasan Jakarta Selatan bisa mulai mengurus perizinan dan menyambungkan dengan jaringan yang telah disiapkan.
SPALD-T Perumda Paljaya diyakini mampu memberikan banyak manfaat kepada pelanggan, terutama dari sisi kesehatan lantaran telah menerapkan baku mutu yang cukup ketat.
Tidak hanya itu, pihak SPALD-T Perumda Paljaya juga telah memenuhi peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sementara dari sisi ekonomi, pelanggan diklaim bakal lebih hemat karena pengelolaan dilakukan secara mandiri dengan biaya sekitar Rp600 per meter persegi per bulan dikalikan luas lantai bangunan.
Sejauh ini, jaringan perpipaan air limbah bakal terus dikembangkan dan sedang tahap perancangan desain serta konstruksi untuk pelebaran ke area lain di DKI Jakarta.
***
Semoga informasinya bermanfaat, ya.
Pantau terus ulasan menarik yang bisa dijadikan referensi hanya di Berita.99.co.
Follow Google News kami supaya tidak ketinggalan informasi terbaru.
Jika kamu sedang mencari hunian aman, nyaman, dan harga terjangkau, bisa jadi Leuwi Gajah Residence adalah jawabannya.
Kunjungi www.99.co/id dan Rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.