Kepala SKK Migas akhirnya melanjutkan beragam proyek migas yang dulu sempat mangkrak. Simak apa solusi yang diberikan serta alasan mengapa pembangunan sempat terhambat di sini!
Melansir dari kompas.com, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengaku mulai melanjutkan kembali proyek yang dulu sempat terhenti.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki beberapa solusi untuk melanjutkan pembangunan tersebut.
Simak solusi yang diberikan untuk proyek migas yang mangkrak di bawah ini!
Proyek Migas Mangkrak yang Kembali Dilanjutkan
Menurut okezone.com, SKK Migas mengatakan ada 12 plan of development (PoD) atau rencana pengembangan blok migas yang belum berjalan.
Namun, sekarang ini, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, beberapa rencana pengembangan tersebut kini sudah bisa kembali dilanjutkan.
Menurut Soetjipto, sudah ada lima hingga enam proyek yang sudah mulai ada perkembangan dan solusi agar pembangunannya bisa berlanjut.
Salah satu proyek migas yang dulu mangkrak, tetapi sekarang bisa dilanjutkan adalah Wilayah Kerja (WK) Nunukan.
Solusi yang diberikan Soetjipto untuk melanjutkan proyek ini adalah dengan menyediakan mini LNG (liquified natural gas) untuk menyalurkan gas yang sudah diproduksi oleh WK.
“Jadi, yang mana-mana jauh dari industri maka kita pikirkan (solusinya) ke mini-mini LNG karena permintaan gas alam cair ini kan lagi tinggi,” kata Soetjipto di Kementerian ESDM, dikutip dari okezone.com, Senin (26/9/2022).
Selain WK Nunukan, Soetjipto juga mengatakan, ada pula wilayah kerja lain yang akan kembali dioperasikan tahun ini, yakni WK Simenggaris, Kalimantan Utara.
Alasan Banyak Proyek Migas yang Mandek
Di lain sisi, Soetjipto juga membeberkan alasan mengapa ada cukup banyak proyek migas yang tidak beroperasi dengan baik.
Menurut Soetjipto, alasan paling utama adalah karena kurang dalam segi ekonomi.
“Kalau yang stranded tadi keekonomiannya kan mepet, tetapi pemerintah sudah sangat terbuka untuk melakukan evaluasi keekonomian. Bila perlu memberikan insentif, jadi itu sudah salah satu solusi metode terbuka untuk KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama),” ujarnya.
Selain itu, ada pula permasalahan lain yang membuat proyek mangkrak, yakni KKKS tidak memiliki dana untuk mengembangkan infrastruktur tersebut.
Soetjipto pun menjelaskan untuk WK yang memiliki masalah KKKS kekurangan dana, pihaknya akan membuat perubahan KKKS agar proyek bisa kembali berjalan.
“Jadi nanti akan ada perubahan KKKS untuk WK yang PoD nya tidak jalan,” ungkapnya.
Untuk kasus ini, Soetjipto pun mencontohkan WK Ande-Ande Lumut yang sudah ada KKKS yang berminat untuk mengambil alih proyek.
***
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu ya, Property People.
Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Apakah kamu saat ini sedang mencari rumah mewah di Kawasan Bandung?
Bisa jadi, Dago Village adalah tempat yang ideal yang bisa kamu pilih.
Selain itu, yuk kunjungi 99.co/id dan rumah123.com, karena kami akan selalu #AdaBuatKamu.