Butuh inspirasi dalam merangkai puisi untuk perpisahan sekolah? Simak beberapa contoh puisi perpisahan sekolah berikut ini, yuk!
Perpisahan semanis apa pun, seindah apa pun, tetaplah sebuah perpisahan; dan sejatinya memang tidak ada hal indah dari sebuah perpisahan.
Meski demikian, kita tetap bisa memaknai sebuah perpisahan agar tetap terasa indah untuk dikenang.
Dalam hidup ini, kita pasti akan dihadapkan oleh banyak perpisahan, salah satunya perpisahan sekolah.
Merangkai puisi untuk dibacakan kepada teman-teman dan guru bisa jadi salah satu cara untuk memaknai sebuah perpisahan.
Kalau kamu butuh inspirasi merangkai kata-kata indah, berikut ini contoh puisi perpisahan sekolah yang bisa kamu jadikan acuan!
- Puisi Perpisahan Sekolah
- 1. “Kenangan Kita”
- 2. “Selamat Tinggal Sahabat”
- 3. “Saat Saat Bersama”
- 4. “Waktu”
- 5. “Kenangan Bersama Sekolah”
- 6. “Puisi untuk Sekolahku”
- 7. “Perpisahan”
- 8. “Best Friend Forever“
- 9. Puisi Perpisahan Sekolah untuk Kakak Kelas
- 10. “Arti Perpisahan”
- 11. “Hingga Kita Bertemu Lagi”
- 12. “Jejak di Balik Jendela”
- 13. “Salam Perpisahan”
- 14. “Dunia Baru Menanti”
- 15. “Perjalanan Menyusuri Ingatan”
- 16. Puisi Perpisahan Sekolah Paling Sedih
- 17. Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru
- 18. Puisi Perpisahan Sekolah SMP
Puisi Perpisahan Sekolah
1. “Kenangan Kita”
Karya: Rayhandi
Kenangan kita
Semua terjadi di gedung kotak bernama sekolah
Kita bersama merangkak mengutip ilmu.
Kenangan kita
Kita bersama tertawa
Bersama menangis
Bersama bermain
Kenangan kita
Sebentar lagi semua itu fiksi
Kenangan yang kita lalui hilang ditelan waktu
Semua cerita kita tamat di pucuk kertas.
Kenangan kita
Kawan aku tidak ingin berpisah
Aku ingin kita saling menggenggam
Ingin cerita kita tiada usai.
Kenangan kita
Saat nanti kita tiada bersama lagi
Aku ingin kita berjanji pada hati
Berjanji untuk tidak pernah melupakan
Melupakan semua kenangan kita kawan.
2. “Selamat Tinggal Sahabat”
Karya: Rayhandi
Sahabat kau teramat berarti untukku
Kau selalu menjadi tempat di mana aku selalu dimengerti
Kau selalu menjadi warna.
Wahai sahabat
Perpisahan sudah di depan mata
Sebentar lagi kita akan saling melepaskan
Kita tidak akan bertatap wajah.
Waktu berjalan begitu cepat
Kemarin rasanya ku tahu namamu
Kemarin rasanya kita menjadi teman sekelas.
Mengenalmu adalah anugerah bagiku
Anugerah karena langit telah memberiku bintang yang selalu bercahaya.
Kau adalah bintang yang indah.
Pada akhirnya kita harus berpisah
Sebagaimana dulu kita bertemu
Bukankah perpisahan itu terjadi karena ada pertemuan?
Aku harus ikhlas
Ikhlas melepaskanmu
Ikhlas bukan berarti melupakan
Karena jujur aku tidak pernah berniat untuk mengusirmu dari pikiranku.
Di sekolah ini kita bertemu
Juga di sekolah ini kita berpisah
Kita bertemu karena takdir
Berpisah juga karena takdir.
3. “Saat Saat Bersama”
Karya: Rayhandi
Saat-saat bersama
Kita lalui dengan banyak cerita panjang
Kita ukir dengan kenangan.
Saat-saat bersama
Di sekolah ini
Kita merasakan pahit manis dunia sekolah
Kita tertawa dan menangis.
Saat-saat bersama
Saat kita dihukum
Saat kita ujian
Saat kita terlambat.
Saat-saat bersama
Pernahkah terbayang di kau?
Semua waktu bersama kita terlalu indah?
Terlalu berharga untuk dilupa.
Saat-saat bersama
Waktu telah membekukan kita
Sebentar lagi kita berpisah
Perpisahan itu tinggal menunggu bulan
Lalu hilang dimakan air mata.
4. “Waktu”
Karya: Rayhandi
Waktu…
Waktu berjalan cepat
Bagai daun ditiup angin
Raib ditelan hilang.
Waktu…
Sudah terlalu lama kita beku terpaku
Pucat di bawah kebersamaan
Kebersamaan yang perlahan hilang.
Waktu…
Kita bersama kita berjalan
Di bawah rasa sepi kita berteduh
Menunggu sang waktu menerkam.
Waktu…
Kawan kita jauh melangkah
Bersama kita duduk di kotak yang bernama kelas
Kita bermain bersama hujan kering.
Waktu…
Masa sekolah teramat indah
Semua warna bercampur menjadi bahagia
Bersama kita menari.
Waktu…
Sekarang kita adalah langit yang jauh
Hitam biru menjadi saksi
Saksi bahwa waktu tidak akan beku.
5. “Kenangan Bersama Sekolah”
Karya: Rayhandi
Kenangan
Masih ingatkah dikau?
Saat kita dihukum karena memanjat pagar
Saat kita tidak membuat PR
Saat kita berbicara saat pelajaran
Saat kita tidur di jam pelajaran
Ingatkah dikau?
Kenangan
Aku hanya bisa menangis
Aku hanya bisa tersenyum
Aku hanya bisa membayangkan
Aku hanya bisa mengingat
Aku hanya bisa membayangkan
Saat semua kenangan sekolah kita menjadi maya.
Kenangan
Ingin rasanya ku berteriak
Melampiaskan rindu yang suri
Bertarung hingga putus
Terbang tanpa sayap
Berjalan tanpa kaki
Menangis tanpa air mata
Kenangan
Tuhan terima kasih
Untuk sahabat yang luar biasa
Untuk sahabat yang sangat setia
Untuk sahabat yang sangat peduli
Untuk sahabat yang sangat mengerti
Untuk sahabat yang sangat mencintaiku
Terima kasih.
Kenangan
Di sini kita bertemu untuk pertama
Membarter nama dan berjabat tangan
Kau sahabatku dan aku sahabatmu
Di sekolah ini kita bertemu
Di sekolah ini juga kita tumbuh dewasa.
6. “Puisi untuk Sekolahku”
Karya: Rayhandi
Puisi sederhana ini untukmu
Ku persembahkan untuk sekolahku
Tempat sederhana di mana aku belajar.
Tempat di mana aku mengenal teman
Bermain, berpacaran, jatuh cinta, belajar
Semuanya menjadi satu.
Puisi ini ku tulis saat pelajaran matematika
Berbekal otak sekarat
Ku coba rajut bait dengan baris.
Puisi ini bercerita tentang sekolah dan semuanya
Tentang sepenggal cinta
Persahabatan
Jati diri dan masa muda.
Jika kau sampat bacalah sajak ini
Di dalamnya penuh dengan bangkai-bangkai kenangan
Kenangan yang dulunya hidup kini terbaring mati.
7. “Perpisahan”
Karya: Siti Zaleha M. Hashim
Dengarlah teman aduhai taulan,
Hatiku ini hiba dan rawan,
Laksana malam kehilangan bulan,
Karena tibanya perpisahan.
Sekolah ini penuh sejarah,
Kita bersama senang dan susah,
Walaupun kita akan berpisah,
Kenang selalu waktu yang indah.
Aduhai kawan bersopan santun,
Budimu jernih laksana embun,
Sepuluh jari kini kususun,
Terkasar bahasa mohon diampun.
Bertahun -tahun jadi sahabat,
Jangan kau lupa mengirim surat,
Jauh di mata di hati dekat,
Semoga hidupmu dilimpahi rahmat.
Dengarlah wahai teman sejati,
Kuatkan azam di dalam hati,
Apabila sudah berjaya nanti,
Jangan lupa menabur bakti.
8. “Best Friend Forever“
Karya: Amelia Prishanty
Sahabat adalah segalanya bagi ku ..
Karena di saat kita sedih di sekolah
Sahabat ialah orang yang paling kita butuhkan
Untuk tempat kita curhat ..
Sahabat ..
Bagiku sahabat itu adalah saudara kita sekolah ..
Semua sahabat ku baik padaku ..
Disaat aku sedih
Sehabat selalu ada untukku ..
Jika ada yang jahilin kita
Tapi kita takut untuk melawan orang itu ..
Itulah untung nya kalau kita punya sahabat ..
Kita bisa melawan orang itu bersama-sama ..
Karena itu jaga terus perasaan sahabat kita ..
Supaya kita bisa bersahabat selamanya ..
9. Puisi Perpisahan Sekolah untuk Kakak Kelas
Di ruang kelas yang dulu
Kita pernah bersama
Belajar, bermain, tertawa
Menjalani hari-hari bersama
Kini waktu telah berlalu
Kita harus berpisah
Kakaka kelasku pergi
Menempuh jalan baru
Terima kasih atas bimbinganmu
Terima kasih atas kasih sayangmu
Terima kasih atas segalanya
Yang telah kau berikan kepadaku
Semoga di tempat yang baru
Kakak kelasku sukses
Meraih cita-cita yang diinginkan
Dan menjadi orang yang berguna
Selamat jalan kakak kelasku
Kami akan selalu mendoakanmu
Semoga kita bertemu lagi
Di masa yang akan datang
10. “Arti Perpisahan”
Perpisahan memang selalu menjadi bingkai kesedihan
Perlahan menghitung waktu mendekati saat kita tak bisa berjumpa lagi
Sesering dulu ketika masih berseragam putih biru
Untuk melangkah menuju putih abu-abu
Sahabat,
Melalui jalan perpisahan akan membuat kita tersadar
Apakah itu arti kebersamaan
Apa arti mengukir bingkai kenangan
Arti pertemanan dan persahabatan
Dan juga arti saling mendoakan
Sahabatku,
Izinkan aku untuk merindumu
Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku
Agar kita tetap bersama selalu
Meskipun hanya di dalam kalbu
**sumber: smadwiwarn.sch.id
11. “Hingga Kita Bertemu Lagi”
Karya: Rani Maulidia
Di balik jendela kelas yang senja
Kita bertatap untuk terakhir kali
Tawa dan tangis menyatu dalam relung hati
Perpisahan ini menusuk kalbu dalam-dalam
Hari-hari yang kita lewati bersama
Menghadirkan kenangan tak terlupakan
Bersama-sama kita belajar dan bertumbuh
Namun kini tibalah waktunya kita berpisah
Meski takdir membawa kita berjauhan
Kita yakin akan bertemu lagi suatu saat
Seperti ribuan bintang di langit malam
Persahabatan kita tetap bersinar terang
Terima kasih atas semua kenangan yang indah
Terima kasih atas kebersamaan yang tak tergantikan
Saat ini kita berpisah, tetapi tak pernah terpisah
Hingga kita bertemu lagi, di lain waktu, di lain tempat
12. “Jejak di Balik Jendela”
Karya: Adi Kusuma
Di balik jendela kaca yang tergores usia
Terlihat jejak-jejak yang pernah terukir
Melalui perjalanan panjang di bangku sekolah
Kini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal
Ada senyum, ada tangis, ada tawa bersama
Saat kita menjalani pelajaran dan permainan
Kini hari-hari itu berlalu dengan cepat
Menyisakan kenangan yang tak terlupakan
Kita telah tumbuh dan belajar bersama
Menghadapi cobaan dan rintangan dalam perjalanan
Meski tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan
Persahabatan kita akan tetap abadi dalam ingatan
Terima kasih kepada para guru dan teman
Yang telah membantu kita berkembang menjadi yang lebih baik
Walaupun kita harus berpisah di saat ini
Jejak-jejak kita akan tetap terukir di hati
13. “Salam Perpisahan”
Karya: Dian Anggraini
Sekarang tiba saatnya kita berpisah
Setelah bersama melewati waktu yang lama
Suara lonceng terakhir telah berdenting
Dan menandai akhir dari cerita ini
Ingatan akan tetap hidup dalam hati
Ketika kita berjalan di jalan-jalan sekolah
Ketika kita tertawa dan menangis bersama
Kita takkan pernah melupakannya
Teman-teman kita adalah harta yang berharga
Yang takkan tergantikan oleh apapun
Kita telah saling mendukung dan berbagi
Menjadikan perjalanan ini berarti dan berharga
Kini kita harus berpisah, melanjutkan kehidupan
Namun ingatlah, kita takkan sendiri
Teman sejati tak mengenal jarak dan waktu
Kita akan selalu bersama dalam jiwa dan rasa
14. “Dunia Baru Menanti”
Penulis: Novita Sari
Terima kasih, sekolahku yang tercinta
Telah memberikan ilmu dan kasih sayang
Kini tiba saatnya kita melangkah pergi
Menghadapi dunia baru yang menanti
Kita telah tumbuh dan belajar bersama
Merajut mimpi dan cita-cita dalam jiwa
Hari-hari yang berlalu penuh warna
Meninggalkan jejak kenangan di hati
Terimakasih kepada guru-guru yang bijaksana
Yang telah membimbing kita dengan sabar dan penuh cinta
Terima kasih kepada teman-teman yang setia
Yang senantiasa ada dalam suka dan duka
Meski kita harus berpisah di masa ini
Semangat kita akan tetap menyala
Kita akan berjalan dengan tegar dan berani
Menghadapi dunia baru yang menanti
15. “Perjalanan Menyusuri Ingatan”
Karya: Putri Utami
Izinkan aku menyusuri jalan kenangan
Yang kita bangun bersama dalam perjalanan ini
Sekarang saatnya kita berpisah sementara
Namun kita takkan pernah melupakan
Kita belajar dan berjuang bersama
Melewati ujian, tugas, dan latihan
Saat ini kita mengucapkan selamat tinggal
Namun persahabatan kita tetap abadi dalam hati
Hari-hari indah yang kita lalui
Terbangun dalam setiap senyum dan tangis
Meski tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan
Kenangan kita akan tetap hidup dan mengilhami
Terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku
Terima kasih atas semua pengalaman dan pelajaran
Walaupun jarak dan waktu memisahkan kita
Kita akan tetap saling menyayangi dan mengingat
16. Puisi Perpisahan Sekolah Paling Sedih
Lorong-lorong sekolah berbisik pilu
Langkah kaki berpadu sendu
Mata-mata berkaca, ingatan mengadu
Senyum dipaksakan, hati meragu
Papan tulis penuh coretan kenangan
Kursi-kursi kosong, saksi perpisahan
Dinding penuh coretan, menyimpan tawaan
Kini senyap gulita, hanya bayang-bayang berdandan
Bel terakhir sayu berdentang
Menyentakkan mimpi, membuyarkan impian
Janji-janji erat digenggam, walau jemari gemetar
Takut dilupakan, terhapus oleh zaman
Pohon beringin tua menyaksikan pilu
Daun-daun gugur, iringi langkah maju
Bisikan angin, lagu perpisahan
Dedaunan kering, kibarkan bendera kehilangan
Sekolahku, rumah teduh penuh cahaya
Kini pintu-pintu tertutup, menanti fajar yang baru
Kenangan terpatri, meski rapuh di udara
Selamat tinggal, tempatku bertumbuh, dikau kan selalu di hatiku
17. Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru
Detik jam berlomba, detak jantung pun menggeletar,
Aula gempita, berhias air mata.
Hari perpisahan, tirai ditarik lebar,
Menutup kisah, lembar demi lembar.
Guru tercinta, di bangku terdepan,
Wajah teduh, meski rasa tertahan.
Tangan mengepal, doa tergumam pelan,
Melepas anak-anak, yang telah beranjak tuan.
Ingat dahulu, di ruang kelas berdebu,
Kau tabur ilmu, bagai bintang di rindu.
Dari perkalian, hingga syair merdu,
Kau sulap rumit, jadi cahaya menuju.
Kau tegur lembut, kala kami tersesat,
Peluk hangatmu, kala mimpi dipatuk karat.
Kau jadi pelita, kala jalanan remang,
Mengusir gentar, jadi lentera terang.
Kini kami terbang, elang lepas sangkar,
Menapak jejak, ke mimpi di lembar.
Tapi sayap kami, takkan pernah luput,
Dari dekapanmu, dari pelukan hangat.
Terima kasih, guru, tak cukup kata,
Untuk jasamu, setinggi bintang di angkasa.
Semoga senyummu, selalu merekah,
Dalam pelukan doa, kami melangkah dan berkah.
Jadilah bintang, yang kami pandang jauh,
Pengingat jalan, kala langkah tersapu ombak.
Dan suatu hari, kan kami kembali pulang,
Menceritakan kisah, ke pelabuhan rindu yang tenang.
18. Puisi Perpisahan Sekolah SMP
Di sini kami berdiri,
Melihat mentari terbenam,
Menyadari bahwa waktu telah berlalu,
Dan perpisahan telah datang.
Kami telah bersama selama tiga tahun,
Menimba ilmu,
Bersama tertawa,
Bersama menangis.
Kami telah menjadi sahabat,
Yang saling mendukung,
Yang saling membantu,
Yang saling menyemangati.
Kami akan merindukanmu,
Sekolahku tercinta,
Guru-guruku yang sabar,
Sahabat-sahabatku yang baik.
Terima kasih atas semuanya,
Kami akan selalu mengingatmu,
Di hati kami yang terdalam.
***
Itulah beberapa contoh puisi perpisahan sekolah.
Simak informasi menarik lainnya di www.99updates.id.
Ikuti Berita 99.co di Google News untuk mendapatkan informasi terbaru.
Jika sedang mencari hunian, dapatkan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.
Menemukan hunian yang sesuai kriteria kini jadi #SegampangItu.
Referensi
- Hashim, Siti Z. M. dan Khadijah Hashim. (2008). Puisi Tunas Bangsa. Selangor Darul Ehsan: ‘K’ Publishing Sdn. Bhd.
- Prihatin, Rahayu. (2016). Antologi Puisi Salam Perpisahan. Sleman: deepublish
**cover: shutterstock.com