Berita Ragam

Contoh Puisi Lama Beserta Pengertian, Jenis, dan Cirinya. Lengkap!

3 menit

Puisi lama tentu berbeda dengan karya kontemporer saat ini. Untuk mengetahui ciri-ciri, jenis, dan contoh puisi lama secara lengkap, yuk simak penjelasannya pada uraian di bawah ini.

Puisi termasuk karya sastra tertulis, yang di dalamnya berisikan pikiran, perasaan, pesan, dan imajinasi penyair.

Adapun bahasa yang digunakan dalam puisi sifatnya puitis dan indah.

Seiring perkembangan zaman, aturan dalam puisi terus berubah sehingga kini lahir aliran kontemporer yang tidak terikat pada aturan khusus.

Meski telah berubah, tapi tak jarang banyak penikmat sastra menyukai puisi lama yang terikat dengan rima dan baris.

Pengertian Puisi Lama

menulis

Puisi lama merupakan jenis karya sastra yang diciptakan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu.

Nah, karya sastra ini biasanya terikat pada baris, bait, rima, irama, dan belum terpengaruh oleh budaya asing.

Namun, penciptaan puisi lama biasanya dipengaruhi oleh adanya tradisi keagamaan dan kebudayaan tertentu.

Sama halnya dengan karya sastra lain, puisi lama juga memuat pesan-pesan kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya.

Ciri-Ciri Puisi Lama

Dengan demikian, penciptaan puisi lama akan terikat oleh berbagai aturan berikut:

  • Disampaikan dari mulut ke mulut
  • Tidak diketahui siapa pengarangnya
  • Gaya bahasanya tetap dan klise
  • Terikat dengan jumlah baris dalam bait, jumlah suku kata, rima, dan irama
  • Dipengaruhi unsur tradisi atau adat istiadat

Jenis-Jenis Puisi Lama

1. Pantun

Pantun adalah puisi lama yang mempunyai sajak a-b-a-b pada baitnya.

Setiap bait terdiri atas 4 baris dengan setiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata.

Pada 2 baris awal disebut dengan sampiran, sementara pada 2 baris akhir adalah isi.

2. Mantra

Mantra merupakan salah satu karya sastra Melayu yang isinya sering dianggap memiliki kekuatan gaib.

Kekuatan tersebut dapat menyembuhkan orang sakit atau mendatangkan mara bahaya bagi orang lain.

3. Syair

Jenis puisi lama ini berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara.

Namun, seiring perkembangan, syair berubah menjadi sastra klasik Melayu, yang saat ini tengah mendekati kepunahan.

4. Seloka

Seloka adalah pantun dengan beberapa bait saling menyambung.

Karya sastra yang sering disebut pantun berantai ini pada baitnya terdapat keterkaitan.

Misalnya pada baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua.

5. Talibun

Talibun merupakan pantun yang dalam setiap baitnya, terdiri atas jumlah baris yang genap, misalnya 6,8, atau 10 baris.

6. Gurindam

Gurindam yaitu salah satu jenis puisi yang memadukan sajak dan peribahasa.

Jumlah baris gurindam hanya dia dengan rima a-a.

7. Karmina

Karmina dapat disebut juga sebagai pantun kilat karena kurang lebih sama dengan pantun, tetapi lebih pendek.

Karmina hanya mempunyai dua baris saja dan bersajak a-a.



Contoh Puisi Lama

menulis

1. Contoh Puisi Lama Talibun

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli sampiran

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari isi 

Induk semang cari dahulu

2. Contoh Puisi Lama Mantra

Manunggaling Kawula Gusti

Ya Murubing Bumi

Sirku Sir Sang Hyang Widi

Kinasih kang asih

 

Sihir lontar pinang lontar

Terletak di ujung bumi

Setan buta jembalang tua

Aku sapa tidak berbunyi

3. Contoh Puisi Lama Seloka

Lurus jalan ke Payakumbuh,

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tak kan rusuh,

Ibu mati bapak berjalan

4. Contoh Pantun

Ada pepaya ada mentimun 

Ada mangga ada salak

Daripada duduk melamun

Lebih baik membaca sajak

5. Contoh Syair

Pada zaman dahulu kala

Tersebutlah sebuah cerita

Sebuah kerajaan yang aman sentosa

Dipimpin sang raja nan bijaksana

 

Paras elok amat sempurna

Petak majelis bijak laksana

Memberi hati bimbang gulana

Kasih kepadanya mulia dan hina

6. Contoh Puisi Lama Karmina

Lukamu adalah lukaku, ditahan di dalam kalbu

Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju

 

Burung perkutut terbang melayang

Abang kentut tidak bilang-bilang

7. Contoh Gurindam

Kurang pikir kurang siasat

Tentu dirimu akan tersesat

Barang siapa tinggalkan sembahyang

Bagai rumah tiada bertiang

Jika suami tiada berhati lurus

Istri pun kelak menjadi kurus

 

Barang siapa tiada memegang agama

Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

***

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu ya, Property People.

Jangan lupa untuk pantau terus artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Oh iya, kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami akan selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Mustika Park Place!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts