Berita Ragam

7 Contoh Cerita Fabel Singkat untuk Anak. Lengkap Beserta Pesan Moral!

4 menit

Membuat cerita fabel yang menarik tapi dibuat ringkas memang tidak mudah. Untuk itu, berikut Berita 99.co Indonesia hadirkan contoh cerita fabel singkat untuk kamu jadikan inspirasi.

Saat kecil, kita sering dibacakan cerita fabel oleh orang tua sebagai pengantar tidur, ‘kan?

Adapun cerita Kancil dan Buaya atau Si Monyet yang Suka Berbohong pasti familier di telingamu.

Fabel sendiri adalah cerita tentang tokoh hewan yang hidup selayaknya manusia, mulai dari cara berbicara, berpikir, hingga cara berpakaiannya.

Maka dari itu, fabel merupakan salah satu jenis cerita yang dibuat secara fiksi atau rekaan.

Meskipun begitu, cerita fabel yang ada di dalamnya tidak sepenuhnya bersifat sebagai cerita rekaan belaka.

Pasalnya, cerita fabel termasuk ke dalam bentuk salah satu karya sastra prosa yang umumnya dibuat sebagai representasi kehidupan manusia dengan cara berbeda.

Biasanya, fabel dihadirkan pada bentuk yang panjang dan jemu.

Nah, kali ini 99.co Indonesia telah menghimpun contoh cerita fabel singkat dan menarik, lo.

Yuk, simak referensinya pada uraian di bawah ini.

Contoh Cerita Fabel Singkat

contoh fabel

1. Bebek Buruk Rupa

Seorang petani memiliki seekor bebek, yang menghasilkan 10 telur. Segera, mereka semua menetas. Dari 10 telur yang ada, 9 anak itik tampak seperti induknya. Anak itik dari telur ke-10 tampak berbeda dengan tubuh lebih besar dan berwarna abu-abu.

Semua anak itik lainnya pun mengolok-olok itik tersebut. Tidak senang di peternakan, itik malang itu lari ke sungai di dekatnya. Di sana dia melihat angsa putih yang indah. Takut dan tersesat, dia ingin tenggelam di sungai. Tetapi ketika dia melihat bayangannya di sungai, dia menyadari bahwa dia bukanlah itik yang jelek, tetapi angsa yang cantik!

Pesan moral: Cintai diri sendiri apa adanya dan jangan mengolok-olok fisik orang lain.

2. Tipuan Suara Rubah

Suatu hari, seorang peternak mencari hewan yang bersedia menggembalakan domba dombanya. Di jalan, ia bertemu dengan seekor beruang yang menawarkan diri untuk menjadi penggembalanya. Namun, peternak itu menolaknya karena suara beruang sangat buruk. Di tempat lain, ia bertemu dengan serigala yang bersedia menjadi gembalanya.

Namun, lagi-lagi tak diterimanya karena suara serigala parau. Di tempat lain, barulah ia bertemu dengan seekor rubah. Karena bersuara merdu, peternak pun menerimanya sebagai penggembala domba dombanya. Namun, suara merdu rubah itu tidak menjadi jaminan. Si rubah sangat culas dan tak bisa dipercaya.

Setiap hari selama menggembalakan domba peternak, ia memangsa domba peternak satu-persatu. Sehingga akhirnya dalam sebulan, semua domba-domba peternak itu habis dimakannya.

Pesan Moral: Jangan sembarang dan mudah percaya memilih orang.

3. Gajah, Kerbau, dan Harimau

Suatu hari ada seekor kerbau mencari gajah di dalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan di hutan. Setelah lama mencari, akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut mau menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau menemui harimau terlebih dahulu.

Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan di hutan, dan harimau menerima ajakannya. Setelah kerbau mengumpulkan gajah dan harimau, kemudian mereka berusaha melakukan perburuan makanan bersama. Mereka berusaha menangkap hewan-hewan lain dan merebut makanannya. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan di hutan.

Hewan-hewan tersebut mulai pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan, mulai buah-buahan sampai hewan hidup. Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil.

Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah. Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.

Pesan moral: jangan memiliki sifat serakah dan kurang agar tidak dijauhi oleh orang lain karena pada suatu hari kita akan membutuhkan bantuan orang lain juga. Namun, pada akhirnya orang lain tidak mau untuk membantu kita.

4. Serigala Kurus dan Anjing Penjaga yang Gemuk

Ada seekor serigala yang tinggal di hutan. Badannya kurus kering tinggal tulang belulang. Suatu hari saat berjalan di hutan, serigala bertemu dengan seekor anjing yang besar dan gemuk. Anjing itu tinggal di rumah orang kaya sebagai anjing penjaga. Serigala berpikir hidup anjing itu tampak menyenangkan sekali.

Setiap hari, majikan pemilik anjing itu memberinya makanan yang banyak dan enak-enak. Wah, serigala jadi iri ingin menjadi seperti anjing itu. Namun, anehnya. Tiba-tiba, serigala itu mengurungkan niatnya. Aku lihat kamu memakai ikatan di leher,” kata serigala sambil memperhatikan ikatan yang ada di leher anjing.



“Pasti majikanmu sering mengikatmu ya?” tanya serigala menerka. “Kalau seperti itu kondisinya,” lanjut serigala kemudian, “Aku lebih baik kelaparan dan kesusahan mencari makan seperti saat ini,” kata serigala menegaskan pada anjing. “Daripada hidupku terkekang dan tidak ada kebebasan seperti engkau,” tambah serigala dengan penuh keyakinan sambil pergi meninggalkan anjing.

Pesan Moral: Selalu bersyukur, karena setiap makhluk memiliki kelebihan dan kekurangan.

5. Kelinci dan Kura-Kura

Bosan dengan kelinci yang sombong karena bisa berlari melompat dengan cepat, kura-kura menantangnya untuk berlomba. Kelinci yang terlalu percaya diri pun menerima tantangan tersebut dan berlari secepat mungkin setelah perlombaan dimulai.

Sayangnya, hal tersebut membuat kelinci cepat lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Ia berpikir masih ada banyak waktu untuk bersantai sebelum kura-kura dapat menyusulnya.

Sementara itu, kura-kura terus berjalan perlahan hingga mencapai garis finish. Kelinci yang ketiduran lalu terbangun dan sangat terkejut karena dikalahkan oleh kura-kura yang bergerak lambat.

Pesan moral: Asal konsisten, berhati-hati dan tetap rendah hati akan berbuah manis nantinya.

6. Katak dan Ular Piton

Di sebuah danau, hiduplah dua binatang bernama katak dan ular air. Katak tersebut melompat lompat di sekitar danau karena ia termasuk hewan yang suka ingin tahu. Katak tersebut ingin mencari kegiatan baru dengan cara berpetualang di sekitar danau. Dengan senangnya sang katak melompat menjauhi danau. Ia pun terkejut karena ada semak-semak yang goyang.

Ternyata di balik semak semak tersebut muncullah ular piton. Katak pun kaget dan berusaha menjauhi ular piton, kemudian ia berusaha kembali ke danau lagi. Sebelum katak menjauhi ular, ternyata Si piton menyadari keberadaan katak. Ular tersebut berusaha mendekati katak dan merayap dengan cepat.

Setelah ular dekat dengan katak, ia segera mengangkat kepalanya dengan tinggi dan berkata, “Hai katak gemuk apa yang kau lakukan di hutan ini?” Katak tersebut takut dengan ular dan berusaha untuk menjauh. Sang ular pun berkata bahwa ia tak akan memakan katak karena ia sudah memakan kelinci kecil. Kemudian sang katak berkata, “Aku ingin berpetualang dan mencari kegiatan baru”.

Sang ular menawarkan petualangan yang seru dan katak pun mau. Apabila katak ingin mencoba petualangan baru, ia harus menjelajahi hutan sendirian. Katak pun belum pernah menelusuri sekitar hutan karena ia takut dimangsa hewan hewan buas lainnya.

Sang ular menawarkan bantuan untuk menemani katak menjelajahi hutan. Ia berkata, “Wahai ular carilah tali dan ikatkan pada ekorku”. Sang kata bertanya, “Untuk apa tali itu?” Tali tersebut untuk menjaga agar katak tidak tertinggal jauh ketika di hutan, jadi ia tetap aman bersama ular. Katak tersebut tidak pikir panjang dan menerima tawaran ular.

Katak pun mencari tali dan mengikatkan perutnya dengan ekor sang ular. Setelah itu mereka berjalan menjelajahi hutan, sampai di tengah hutan sang ular memiliki niat buruk. Ia ingin berusaha membelit katak. Ular tersebut berusaha membelit katak, namun tubuh katak disambar oleh elang dan digelantungkan di udara. Elang tadi menyadari bahwa ia juga menangkap piton karena ekornya terikat dengan katak.

Pesan moral: jauhilah niat buruk terhadap orang lain karena dikemudian hari akan merugikan kita.

7. Tipuan Suara Rubah

fabel

Suatu hari, seorang peternak mencari hewan yang bersedia menggembalakan domba dombanya. Di jalan, ia bertemu dengan seekor beruang yang menawarkan diri untuk menjadi penggembalanya. Namun, peternak itu menolaknya karena suara beruang sangat buruk. Di tempat lain, ia bertemu dengan serigala yang bersedia menjadi gembalanya.

Namun, lagi-lagi tak diterimanya karena suara serigala parau. Di tempat lain, barulah ia bertemu dengan seekor rubah. Karena bersuara merdu, peternak pun menerimanya sebagai penggembala domba dombanya. Namun, suara merdu rubah itu tidak menjadi jaminan. Si rubah sangat culas dan tak bisa dipercaya.

Setiap hari selama menggembalakan domba peternak, ia memangsa domba peternak satu-persatu. Sehingga akhirnya dalam sebulan, semua domba-domba peternak itu habis dimakannya.

Pesan Moral: Jangan sembarang dan mudah percaya memilih orang.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Property People.

Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.

Ada banyak pilihan properti menarik, seperti perumahan Grand Asritama Cihanjuang.



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts