Berita Berita Properti

Akhirnya Terkuak, Ternyata Ini Pesan Wasiat Penting Ibu Tien ke Soeharto sebelum Wafat. Bisa Terwujud?

< 1 menit

Mbak Tutut dalam sebuah wawancara dengan media memberi tahu pesan wasiat penting Ibu Tien kepada Soeharto jelang wafat. Lalu, apa isi pesannya?

Siti Hartinah atau kerap disapa Tien Soeharto merupakan istri dari Presiden RI ke-2 Soeharto.

Ibu Tien disebut mempunyai peran penting sebagai penopang kepemimpinan Soeharto kala menjadi presiden.

Namun takdir berkata lain, sebelum Soeharto menanggalkan jabatan sebagai presiden, Ibu Tien wafat pada 28 April 1996 atau pada usia ke-73 tahun.

Sebelum wafat, ternyata ada wasiat penting Ibu Tien kepada Soeharto yang diungkap oleh Siti Hardijanti Hastuti Indra Rukmana atau Mbak Tutut.

Kira-kira, apa isi pesan wasiat penting Ibu Tien tersebut?

Pesan Wasiat Penting Ibu Tien ke Soeharto sebelum Wafat

Isi wasiat penting Ibu Tien kepada Soeharto, diungkapkan Mbak Tutut dalam sebuah wawancara dengan detik.com, pada 2018 silam.

Dikatakan Mbak Tutut, beberapa waktu sebelum meninggal, Ibu Tien berpesan agar Soeharto tak menerima jika diminta jadi mandataris MPR.

“Bapak harus berhenti, kalau sampai bapak terus (menerima kembali pinangan menjadi mandataris MPR dalam Sidang Umum MPR), saya tak mau mendampingi,” ungkap Mbak Tutut, sembari meniru ucapan Tien Soeharto.

Menurut Mbak Tutut, pada saat itu ayahnya mengangguk sambil mengatakan, “Iya bu, saya enggak maju lagi,” terang anak ke-2 Presiden Soeharto ini.

Konon, Soeharto juga sebenarnya memang sudah mau berhenti.



“Ya menang saat itu Bapak (Soeharto) sudah tidak mau lagi, ingin berhenti,” tegas Mbak Tutut.

Namun Akhirnya, Soeharto Kembali Maju

Masih melansir detik.com, menurut Mbak Tutut pihak keluarga terutama anak-anaknya, mendukung pesan dari Tien Soeharto.

Mereka ingin sang ayah fokus beristirahat sambil menikmati masa tua dengan keluarga besar.

Namun, ada pihak-pihak yang mendorong Soeharto untuk kembali maju di sidang Umum MPR 1998, dalam hal ini menteri dan tokoh politik.

Alasannya karena rakyat masih ingin dipimpin oleh Soeharto.

“Beberapa teman banyak yang ngojok ojokin, karena rakyat masih membutuhkan. Bapak itu kalau disudutkan dengan rakyat itu tidak bisa menolak. Akhirnya ya sudah sekali lagi ini. Ini yang dijawab oleh Bapak,” terangnya.

Lalu nyatanya, diungkapkan Mbak Tutut, pihak yang dulu mendorong Soeharto maju justru ‘mendorong’ sang presiden mundur, alasannya karena rakyat sudah tak menghendakinya.

Sampai akhirnya, Presiden Soeharto mundur sebagai presiden pada 21 Mei 1998.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Temukan artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa untuk berkunjung ke www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts