Berita Berita Properti

Mengenal Genteng Glazur: Ciri-Ciri, Kelebihan, hingga Kekurangannya

2 menit

Material konstruksi genting memang cukup beragam di pasaran. Namun, bagi genting yang terbuat dari tanah liat, jenis glazur cukup jadi favorit bagi banyak orang. Kenali seluk-beluk genteng glazur pada artikel ini, yuk!

Sebuah rumah tidak akan lengkap tanpa kehadiran genting untuk melindunginya dari terpaan hujan dan sengatan sinar matahari.

Dari sekian banyak jenisnya, genting tanah liat seperti glazur paling sering digunakan sebagai atap rumah.

Melihat fenomena ini, tentu genting ini punya banyak kelebihan yang bisa dirasakan.

Namun sama dengan material apa pun, genteng glazur juga memiliki kekurangan.

Kalau kamu sedang bingung menentukan atap jenis apa yang sesuai digunakan untuk rumahmu, tak ada salahnya kamu menyimak kelebihan dan kekurangan genteng glazur pada uraian berikut ini.

Apa Itu Genteng Glazur?

genteng glazur

Genteng glazur merupakan jenis genting yang terbuat dari tanah liat.

Tanah liat yang dipakai disortir terlebih dahulu baru kemudian dicetak memakai peralatan modern.

Lalu, dilakukan proses pembakaran dengan suhu lebih dari 1.000 derajat Celcius.

Nah, untuk jenis satu ini, diberikan glazur yang merupakan lapisan tipis yang dilapisi pada permukaan keramik.

Fungsi lapisan glazur ini untuk menutup pori-pori keramik sehingga menjadi lebih kedap air.

Mengingat dibuat dengan teknologi tinggi, maka kepresisian dan kerapiannya atap glazur akan terlihat lebih baik jika kamu bandingkan dengan genting tradisional.

Ciri-Ciri Genteng Glazur

Adapun karakteristik genting glazur adalah sebagai berikut:

  • Mengandung elemen oksida
  • Mengilap dan bisa memantulkan panas
  • Warnanya beragam, seperti cokelat muda, cokelat tua, dan cokelat kemerahan
  • Terbentuk motif desain dan tekstur keramik padat dan tidak berpori

Kelebihan Genteng Glazur

genteng glazur

1. Warna Lebih Awet 

Adanya kandungan glazur pada genting membuat warnanya lebih awet dan tahan lama, lo.



Sifatnya juga tidak mudah menyerap panas dan cuaca sehingga tampilan rumah akan selalu terlihat bagus meskipun waktu penggunaannya lama.

2. Antibocor

Genting ini juga tidak mudah menyerap air karena lapisan glazurnya, lo.

Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir genting mengalami rembes dan bocor.

3. Tahan Lama

Ingin mencari genting yang bisa bertahan sampai puluhan tahun?

Genteng glazur bisa menjadi pilihan yang tepat, Sahabat 99.

Pasalnya, jenis ini memiliki masa pakainya hingga 20 tahun lebih, apalagi jika dengan perawatan yang tepat.

4. Tidak Menyerap Panas

Di daerah yang selalu diterjang kemarau, genting ini harus banget dipilih.

Pasalnya, sifatnya genting glazur memang tidak menyerap panas cahaya matahari.

Dengan begitu, hunian akan terasa lebih sejuk jika dibandingkan ketika kamu memakai genteng tanah liat tradisional.

Kekurangan Genteng Glazur 

genteng glazur

Selain punya keunggulan yang banyak, genteng glazur juga memiliki kekurangan yang wajib dipertimbangkan.

Berikut ini rincian kekurangan dari genting glazur.

  • Rangka atapnya cukup mahal
  • Tidak cocok digunakan pada rumah berkonsep minimalis karena menghasilkan tampilan yang ‘ramai’
  • Dijual dengan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan jenis lainnya
  • Bobotnya berat sehingga terbentur dengan beban berat lainnya.
  • Semakin panjang masa pakainya, maka genteng akan semakin rapuh kalau terkena benturan keras maupun beban yang berat.
  • Sulit dipasang dan membutuhkan ketelitian yang tinggi
  • Jika pemasangannya tidak benar, kerapatan dan kepresisiannya jadi berkurang

***

Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.

Baca terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa untuk mengunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan rumah idaman serta kebutuhan properti lainnya, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Salah satunya seperti hunian di Gallery West Risedences yang berlokasi di Jakarta Barat.



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts