Berita Ragam

Sering Terpinggirkan, Ini 5 Fakta Ahmadiyah di Indonesia yang Jarang Terungkap. Sudah Tahu?

2 menit

Mungkin di antara kamu masih ada yang belum tahu fakta mengenai Ahmadiyah di Indonesia. Konon, kelompok Agama Islam yang satu ini kerap tersingkir di tengah masyarakat.

Kehadiran kelompok Ahmadiyah di Indonesia kerap jadi polemik di tengah publik.

Lantaran, kelompok Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad ini dinilai sesat.

Hal utama yang bikin Ahmadiyah sesat karena mereka menganggap ada nabi lain setelah Nabi Muhammad.

”Karena Ahmadiyah menganggap ada nabi setelah Nabi Muhammad. Itu suatu pendapat yang tidak boleh dipersoalkan lagi,” ujar Ma’ruf Amin, saat wawancara khusus dengan bbc.com yang pada saat itu, masih berstatus sebagai Ketua MUI, Februari 2018 lalu.

Selain itu, masih banyak yang belum tahu mengenai fakta-fakta Ahmadiyah di Indonesia.

5 Fakta Ahmadiyah di Indonesia yang Jarang Terungkap

ahmadiyah di indonesia

sumber: tribunnews.com/bian harnansa

1. Sosok di Balik Ahmadiyah

Melansir laman ahmadiyah.id, Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad, 23 Maret 1889.

Ia pun kemudian mendeklarasikan diri sebagai Imam Mahdi dan Nabi Isa.

“Atas petunjuk dan perintah Allah Ta’ala, beliau mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi dan juga Isa yang dijanjikan, akan datang diantara umat Islam di akhir zaman yang tugas utamanya menghidupkan agama dan menegakkan syariat Islam,” tulis ahmadiyah.id.

Ahmadiyah sendiri pertama kali muncul di Kota Ludhiana, India.

“Di kota Ludhiana India, beliau untuk pertama kalinya menerima “janji bai’at” dari para pengikutnya, dan dari sinilah benih Jemaat Ahmadiyah pertama kalinya ditabur kemudian disebar ke seluruh penjuru dunia,” tulis situs ahmadiyah.id.



2. Sejarah Ahmadiyah di Indonesia

Masih mengutip ahmadiyah.id, awal mula Ahmadiyah bersentuhan dengan orang-orang Indonesia berawal dari kedatangan tiga pemuda Indonesia ke India.

Ketiga orang pemuda tersebut ialah Abubakar Ayyub, Ahmad Nuruddin, dan Zaini Dahlan yang berasal dari Sumatra Barat.

Setelah mereka ‘belajar’ di India, lalu menerima, dan dibaiat oleh Ahmadiyah, ketiga pemuda tersebut mengirim surat kepada keluarga dana teman-teman di Indonesia.

“Dengan demikian mereka lah bangsa Indonesia (Nusantara) pertama yang menerima kebenaran Ahmadiyah. Peristiwa bai’at ketiga pemuda itu kelak akan mengubah wajah masyarakat Islam Nusantara di masa-masa yang akan datang,” tulis ahmadiyah.id.

3. Difatwa Sesat oleh MUI

Ahmadiyah sebenarnya sudah difatwa sesat oleh MUI, tahun 2005.

Melansir laman republika.co.id, hal ini tercantum pada fatwa MUI NO 11/Munas VII/ MUI15/ 2005 tentang Aliran Ahmadiyah yang ditetapkan dalam Munas VII MUI 2005.

Dalam isi fatwa tersebut secara jelas disebutkan, jika aliran Ahmadiyah sesat dan menyesatkan.

4. Jumlah Penganut Ahmadiyah di Tanah Air

Menurut laman elebrary.com, penganut Ahmadiyah di Indonesia jadi salah satu terbesar di dunia.

Setidaknya ada 400.000 populasi pengikut Ahmadiyah di tanah air.

5. Penyerangan Terhadap Ahmadiyah

Di balik itu semua, Ahmadiyah kerap mengalami tindakan diskriminatif.

Mengutip laman cnnindonesia.com, berikut akan disebutkan, beberapa tindakan kekerasan, persekusi yang pernah dialami penganut Ahmadiyah di tanah air.

  • Kekerasan di Cikeusik (2011);
  • Diserang FPI di Monas (2008);
  • Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Bogor (2011) dan Depok (2017);
  • Pengusiran di Bangka (2016);
  • Masjid Ahmadiyah dirusak di Kendal (2016);

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Update terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan rekomendasi hunian terbaik.

Cek sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts