Berita Ragam

Alasan Gelar Haji Disematkan di Depan Nama Orang Indonesia

2 menit

Apakah kamu penasaran, mengapa gelar haji disematkan di depan nama orang Indonesia yang sudah melakukan ibadah haji ke Makkah? Untuk tahu jawabannya, simak artikel ini!

Bagi masyarakat yang sudah melakukan ibadah haji ke Masjidil Haram di Kota Makkah, mereka akan mempunyai gelar “haji” yang disematkan di depan namanya.

Saat datang ke Indonesia, mereka lalu akan dipanggil dengan sebutan haji oleh orang yang mengenalnya.

Lantas, adakah alasan khusus mengapa gelar haji disematkan di depan nama orang Indonesia?

Apakah hanya Indonesia yang melakukan tradisi tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, langsung simak artikel ini!

Alasan Gelar Haji Disematkan di Depan Nama

jokowi sedang di ka'bah

sumber: republika.co.id

Ulasan berikut kami lansir sepenuhnya di laman kemenag.go.id yang tayang pada tahun 2019 silam.

Menurut guru besar filolog Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Oman Fathurahman, tradisi penggunaan gelar haji oleh masyarakat sah-sah saja.

“Oman menjelaskan bahwa tradisi itu sah-sah saja. Salah satu alasannya adalah sejak masa silam, perjalanan menuju Tanah Suci bagi orang Nusantara adalah perjuangan berat tersendiri, harus mengarungi lautan, menerjang badai berbulan-bulan, menghindari perompak, hingga menjelajah gurun pasir,” tulis kemenag.go.id.

Tak ayal, bagi seorang yang berhasil melalui perjalanan berat tersebut dan selamat ke Indonesia, mereka dianggap berhasil mendapat anugerah dan kehormatan.

Terlebih, mereka sudah pergi ke Ka’bah untuk menunaikan rukun Islam yang notebene kiblat muslim di seluruh dunia.



“Itu mengapa dalam perkembangannya kemudian lazim di Indonesia ada pemberian gelar bagi jemaah haji usai menunaikan ibadah di Tanah Suci. Masyarakat menambahkan kata ‘haji’ atau “hajjah” saat menyebut nama mereka,” ungkap situs kemenag.go.id.

Apakah Tradisi Ini Hanya Ada di Indonesia?

Masih melansir sumber yang sama, Antropolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dadi Darmadi menjelaskan, jika tradisi tersebut tak hanya terjadi di Indonesia.

Budaya itu pun dilakukan oleh beberapa negara ‘melayu’, seperti Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand Selatan.

“Tradisi di Mesir Utara bahkan bukan hanya memberi gelar haji, tapi juga melukis rumahnya dengan gambar Ka’bah dan moda transportasi yang digunakan ke Makkah,” ujar Dadi yang dikutip di kemenag.go.id.

Kemudian Dadi menguraikan, penggunaan haji di depan nama dapat dilihat dari tiga pandangan.

Pertama, secara keagamaan, haji merupakan perjalanan untuk menunaikan rukun Islam.

Terlebih bagi orang Indonesia, mereka harus melakukan pejalanan panjang dengan biaya yang tidak murah.

“Untuk itulah gelar Haji dianggap layak dan terus disematkan bagi mereka yang berhasil melakukannya,” tutur Dadi.

Lalu kedua, secara kultural, di mana selalu ada saja cerita menarik dan bahkan mengharukan dari seseorang yang sudah beribadah haji ke Makkah.

Terakhir ketiga, dari perspektif kolonial, penggunaan gelar haji pada zaman itu lantaran pemerintah kolonial Belanda takut akan pengaruh haji dalam gerakan anti-penjajahan.

Kemudian mereka membuat konsulat khusus untuk mencatat jemaah haji dari Hindia Belanda yang akhirnya membuat yang berhaji mesti memakai gelar haji agar mudah diawasi.

***

Semoga bermanfaat, Property People.

Baca ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ikuti Google News dari Berita 99.co Indonesia agar tak ketinggalan banyak informasi terbaru.

Praktis dan #segampangitu melakukan jual beli rumah di www.99.co/id.

Cek sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts