Sahabat 99, pernahkah kamu mendengar apa itu plafon lambersering? Jika belum tahu, yuk simak penjelasannya secara lengkap di sini!
Lambersering merupakan bahan yang cukup sering digunakan untuk pemasangan langit-langit rumah.
Umumnya produk ini digunakan untuk mengganti material plafon lain, seperti triplek, gypsum, atau eternit.
Ada beragam jenis plafon yang satu ini dan penggunaan plafon ini juga memiliki kelebihan tersendiri di rumah.
Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai plafon lambersering beserta kelebihan-kelebihannya di bawah ini!
Mengenal Plafon Lambersering
Plafon lambersering adalah bahan yang digunakan untuk menutupi langit-langit rumah.
Lambersering atau lumber ceiling adalah kayu olahan yang berbentuk lembaran dan tersedia untuk beragam ukuran.
Ada beragam ukuran lambersering yang bisa kamu temukan, seperti lebar 1 cm sampai 1,2 cm dan panjang sekitar 100-390 cm.
Setelah pemasangan selesai, plafon yang satu ini akan dipelitur menggunakan warna alami kayu agar terlihat lebih natural.
Lembaran kayu juga akan dikeringkan sampai kadar airnya menyusut, sehingga ketika dipasang tidak akan mengalami penyusutan.
Umumnya plafon yang satu ini digunakan pada rumah-rumah bergaya alami dan elegan.
Selain digunakan di plafon, lambersering juga bisa kamu gunakan untuk menghiasi dinding rumah.
Jenis Produk Lambersering dan Harganya
Lambersering umumnya dibuat dari berbagai jenis kayu.
Berikut adalah contoh-contohnya.
1. Kayu Keruing
Jenis kayu yang sering digunakan untuk lambersering adalah kayu keruing.
Alasan mengapa kayu keruing sering digunakan adalah karena sifatnya yang ringan dan kuat.
Kayu yang satu ini juga mudah diolah dan dibelah menjadi bentuk yang beragam.
Harga plafon lambersering dari kayu keruing adalah Rp250 ribu per meter persegi.
2. Kayu Ulin
Kayu ulin merupakan kayu dari Kalimantan yang cukup umum diolah menjadi bahan bangunan seperti plafon.
Sifat ulin yang awet dan keras membuatnya cocok digunakan untuk alas area outdoor.
Jenis kayu yang satu ini juga tahan terhadap suhu dan cuaca.
Harga plafon lambersering dari kayu ulin cukup mahal, yakni mencapai Rp350 ribu per meter persegi.
3. Kayu Agathis
Plafon lambersering juga umumnya dibuat menggunakan kayu agathis.
Kayu agathis memiliki permukaan halus dengan warna yang terang dan daya retak rendah.
Jika dibandingkan dengan jenis kayu lainnya, harga lambersering kayu agathis lebih terjangkau, yaitu sekitar Rp150 ribu per meter persegi.
Selain digunakan untuk pembuatan plafon, kayu agathis juga bisa digunakan sebagai bahan baku kerajinan.
4. Kayu Kumea
Kayu kumea merupakan kayu lain yang sering digunakan untuk pembuatan plafon ini.
Ciri khas dari kayu kumea adalah warnanya yang cokelat muda kemerahan dengan tampilan yang cantik dan indah.
Harga lambersering ini adalah sekitar Rp290 ribu per meter persegi.
5. Kayu Bengkirai
Kayu berikutnya yang menjadi bahan dasar plafon lumber ceiling adalah kayu bengkirai.
Bengkirai terkenal sebagai kayu kelas satu yang memiliki kualitas terbaik.
Harga plafon dari kayu bengkirai adalah sekitar Rp300 ribu per meter persegi.
Kelebihan Menggunakan Lambersering
Berikut adalah beragam kelebihan menggunakan plafon lumber ceiling di rumah:
- Membuat rumah tampak estetis dan menawan.
- Tidak menyusut ketika dipasang.
- Bisa bertahan dalam jangka waktu lama.
- Tahan menghadapi berbagai cuaca.
- Membuat rumah menjadi nyaman dan sejuk.
Kekurangan Menggunakan Lambersering
Meski memiliki banyak kelebihan, ada pula beragam kekurangan menggunakan bahan yang satu ini.
Berikut adalah kekurangannya:
- Tidak tahan api dan rawan kebakaran.
- Pemasangan yang lambat dan sulit.
- Ukuran kayu kurang presisi, sehingga memiliki banyak sambungan.
- Harganya tergolong mahal.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Deli Serdang, bisa jadi Arnavat Darpha adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co.id dan rumah123.com untuk menemukan rumah idamanmu!