Ada dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Apa perbedaan antara keduanya, ya?
Memiliki jumlah anggota yang sangat besar, NU dan Muhammadiyah menjadi dua organisasi Islam terbesar di Indonesia.
NU terkenal dengan toleransi terhadap tradisi Indonesia, sedangkan Muhammadiyah terkenal dengan gebrakannya di pendidikan.
Umumnya, orang-orang mengenal perbedaan keduanya dari tanggal lebaran yang berbeda antara keduanya.
Selain perbedaan tanggal Idulfitri, simak perbedaan NU dan Muhammadiyah lainnya di sini!
Sejarah NU atau Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama atau NU didirikan pada tahun 1926 oleh KH Hasyim Asy’ari.
Organisasi ini menilai tidak semua tradisi buruk dan tradisi bisa memberikan inspirasi untuk memodernisasi Islam.
Dakwah NU identik dengan dakwah kultural yang terikat dengan budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat.
Sejarah Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan.
Melansir merdeka.com, organisi ini dulunya bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam yang pada saat itu identik dengan hal mistik.
Muhammadiyah terkenal dengan gerakannya di bidang keagamaan dan pendidikan.
Kini, tujuan adanya Muhammadiyah adalah untuk mengajarkan masyarakat Indonesia menjalankan ajaran Allah Swt. yang sebenarnya.
Perbedaan NU dan Muhammadiyah
Sejarah pembangunannya bukan satu-satunya perbedaan dua ajaran ini.
Berikut adalah perbedaan antara NU dan Muhammadiyah lainnya:
Perbedaan dalam Pengaruh Guru
NU dan Muhammadiyah memiliki perbedaan dalam pengaruh guru.
Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari dipengaruhi oleh beberapa guru, di antaranya adalah KH Kholil Bangkalan, KH Ya’kub Syaikh Ahmad Amin Al-Atthar, Syaikh Sayyid Yamani, Sayyid Sultan Ibn Hasyim, Sayyid Ahmad Ibn Hasan Al-Atthar, Sayyid Alawy Ibn Ahmad Al-Saqqaf, Sayyid Abas Maliki, Sayid Al-Zawawy, Syaikh Shaleh Bafadal, dan Syaikh Sultan Hasym Al-Dagastany.
Kecenderungan orientasi keagamaan para guru ini adalah penganjuran fiqih mazhab Sunni, terutama mazhab Syafi’i.
NU menekankan pendidikan tradisional atau pesantren, praktek tasawuf dan tarekat, dan paham ahlusunnah wal jama’ah.
Sementara itu, pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan dipengaruhi oleh guru-guru seperti, Syeikh Muhammad Khatib al-Minangkabawi, Syeikh Nawawi al-Bantani, Kiai Mas Abdullah dan Kiai Faqih Kembang. Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Muhammad Ibn Abdul Wahhab, Jamaludin al-Afghany, Muhammad Abduh, dan Rasyid Rida.
Muhammadiyah memiliki orientasi keagamaan yang menekankan reformasi (tajdid) Islam, puritanisasi atau purifikasi (pemurnian) ajaran Islam, Islam rasional, dan pembaharuan sistem pendidikan Islam.
Perbedaan dalam Paham Agama
Ini beragam perbedaan paham agama dalam NU dan Muhammadiyah:
Nahdlatul Ulama
- Membaca qunut saat salat subuh
- Membaca selawat setelah adzan
- Tarawih 20 rakaat
- Niat salat membaca ushalli
- Niat puasa dengan membaca nawaitu sauma ghadin, niat wudu dengan membaca nawaitu wudu’a
- Tahlilan, Dibaiyah, barjanzi dan selamatan (kenduren)
- Bacaan dzikir setelah salat dengan suara nyaring
- Adzan subuh dengan lafad Ashalatu khair minan naum
- Adzan Jum’at dua kali
- Menyebut Nabi dengan kata Sayyidina Muhammad
- Salat Id di masjid
- Menggunakan Madzhab Empat dalam Fikih (Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi)
Muhammadiyah
- Tidak membaca qunut dalam salat Subuh
- Tidak membaca selawat
- Tarawih delapan rakaat
- Niat salat tidak membaca Ushalli
- Niat puasa dan wudu tanpa dijahr-kan
- Tidak boleh Tahlilan, Dibaiyah, Berjanzi dan Selamatan (kenduren)
- Dzikir setelah salat dengan suara pelan
- Adzan Subuh tanpa Ashalatu khairu minan Naum
- Adzan Jum’at satu kali
- Tidak menggunakan kata Sayyidina
- Salat Id di lapangan
- Tidak terikat pada mazhab dalam fikih
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Property People, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Apabila kamu ingin mencari tempat tinggal di marketplace properti terpercaya dan aman?
Kunjungi laman situs 99.co/id untuk mendapatkan penawaran terbaik karena mencari rumah #segampangitu.
Simak juga artikel berita lainnya di berita.99.co.