Xilem dan floem adalah bagian dari jaringan pengangkut pada tumbuhan. Sama-sama bagian dari jaringan pengangkut, lantas apa perbedaan fungsi xilem dan floem?
Dalam mata pelajaran Biologi, materi tentang struktur tumbuhan menjadi salah satu materi yang wajib dipelajari.
Salah satu bagian yang penting dipelajari dari tumbuhan adalah xilem dan floem, yakni bagian dari jaringan pengangkut.
Dua jaringan ini mirip, namun memiliki fungsi yang berbeda.
Lebih lengkapnya, simak penjelasan fungsi xilem dan floem berikut ini, ya!
Perbedaan Fungsi Xilem dan Floem
Pengertian Xilem
Xilem adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air serta garam mineral dari akar menuju daun.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian xilem adalah jaringan pembuluh pada tumbuhan tinggi yang terdiri atas trakeid berlignin, unsur pembuluh dan serat yang menghantar air dan garam-garam mineral yang diserap oleh akar ke seluruh bagian, menopang tubuh secara mekanis.
Istilah xilem diambil dari Bahasa Yunani “xylon” yang artinya kayu. Dinamakan demikian karena xilem terdapat di dalam silinder batang kayu.
Lebih tepatnya, letak xilem pada tumbuhan berada di bagian tengah vaskular pada akar, batang dan daun.
Melalui pengertian ini, kita bisa lebih jelas membedakan antara fungsi xilem dan floem.
Fungsi Xilem
Melalui pengertian xilem di atas, maka dapat diketahui fungsi xilem adalah sebagai jaringan yang bertugas untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju tanah.
Unsur Penyusun Xilem
Dalam sistem kerjanya, xilem memiliki beberapa struktur penyusun yang saling bekerja sama untuk menjalankan fungsi secara optimal.
Berikut ini adalah unsur penyusun xilem:
1. Unsur trakeal
Unsur trakeal terdiri atas dua sel, yakni trakea dan trakeid. Unsur trakea adalah bagian yang terdiri atas sel-sel memanjang, memiliki noktah-noktah, tidak mengandung protoplasma, dan dinding sel berlignin.
2. Trakea (pembuluh)
Trakea adalah deretan sel dengan susunan memanjang yang pada bagian ujung pangkalnya memiliki ujung berlubang dan saling bersambungan.
Bagian trakea yang berlubang itu disebut dengan istilah lempeng perforasi.
Ada tiga tipe lempeng perforasi, yakni:
- Tipe sederhana: tipe ini memiliki satu lubang dan memenuhi seluruh dinding ujung sel
- Tipe scalariform: tipe ini memiliki lubang sejajar dan pipih dengan lempeng, sehingga membentuk layaknya tangga
- Tipe mata jala: tipe ini memiliki lubang yang tersusun seperti jala
3. Trakeid
Trakeid adalah sel panjang yang memiliki ujung runcing, tapi tidak berlubgan. Proses pengangkutan yang terjadi pada trakeid dilakukan melalui noktah-noktah pada dinding selnya.
4. Serat xilem
Serat xilem merupakan sel panjang berdinding sekunder yang memiliki kandungan lignin.
Serat xilem terdiri dari dua macam, yakni serat trakeid (memiliki noktah terlindung) dan serat libriform (serat yang lebih panjang dan lebar dengan noktah yang lebih sederhana).
Pengertian Floem
Floem adalah jaringan pembuluh yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Merujuk pada KBBI, pengertian floem adalah jaringan kompleks dalam batang, akar, dan tulang daun (tempat mengalirnya makanan yang dibuat dalam daun).
Istilah floem diambil dari Bahasa Yunani “phloios: yang artinya memiliki kulit kayu. Dinamakan demikian karena jaringan floem merupakan salah satu pembentuk kulit kayu.
Letak floem berada di sisi luar vaskular pada akar, batang, daun, buah, dan biji.
Fungsi Floem
Fungsi floem adalah sebagai jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Unsur Penyusun Floem
Dalam sistem kerjanya, floem memiliki beberapa struktur penyusun, yakni sebagai berikut:
1. Unsur Tapis
Unsur tapis adalah bagian yang terdiri dari sel-sel panjang dengan ujung berpori yang disebut lempeng tapis.
2. Sel Pengiring (Sel Tetangga)
Sel pengiring adalah untaian sel-sel hidup yang bentuknya menyerupai parenkim. Sel pengiring berperan dalam proses masuk dan keluarnya makanan melalui pembuluh tapis.
3. Serat Floem
Serat floem bisa berupa sel hidup ataupun sel mati. Sel hidup berfungsi sebagai cadangan makanan.
4. Parenkim Floem
Parenkim floem berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan lemak, zat tepung, serta zat-zat organik lainnya.
5. Sel Albumin
Sel albumin adalah sel jari-jari empulur dan parenkim buluh tipis. Sel ini memiliki banyak albumin yang berfungsi seperti sel pengiring.
***
Demikian penjelasan terkait fungsi xilem dan floem.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Alang Alang Lebar, Palembang?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!