Belum lama ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pembangunan infrastruktur ini tidak melibatkan dana swasta sedikitpun. Lantas, dari manakah bujet proyek JIS berasal?
Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) saat ini telah mencapai progres 87,85 persen.
Ini tentu merupakan kabar baik, mengingat pengerjaannya telah memasuki pekan ke-118.
Menariknya, menurut Anies proyek pembangunan ini tidak melibatkan suatu perusahaan khusus.
Bujet untuk biaya operasinya murni berasal dari pajak warga DKI Jakarta.
Benarkah seperti itu?
Yuk, simak ulasan pembiayaan proyek JIS berikut ini.
Anies: Proyek JIS Tidak Melibatkan Suatu Perusahaan
Proyek JIS merupakan salah satu megaproyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Infrastruktur ini berdiri di atas lahan seluas 22,1 hektar dan katanya mampu menampung hingga 82 ribu orang.
Memiliki spesifikasi nan fantastis, tentu besar biaya yang keluar untuk membangunnya pun besar.
Lantas, kira-kira darimanakah dana pembangunannya berasal?
Jika berpatokan pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, konon dananya berasal dari pajak warga Jakarta.
“Ini dibiayai lewat uang pajak dari seluruh warga Jakarta. Jadi, bukan hadiah dari perusahaan A, perusahaan B. Tetapi ini sebuah kerja besar dari pajak rakyat Jakarta dan kita boleh bersyukur, boleh bangga,” jelas Anies dilansir dari kompas.com, Kamis (16/12/2021).
Makanya, Anies berharap akan ada banyak warga yang berkunjung ke JIS setelah proses pembangunannya selesai.
Dananya Tidak Murni dari Pajak Warga Ibu Kota
Sayangnya, pernyataan ini sebenarnya sedikit bertentangan dengan fakta di lapangan.
Menurut minews.com, dana proyek JIS tidak murni sepenuhnya berasal dari pajak daerah.
Ada kucuran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat di dalamnya.
Ini bermula pada tahun 2020 ketika Pemprov DKI Jakarta meminjam dana PEN sebesar Rp 3,26 triliun untuk tahun 2020 dan Rp7,8 triliun untuk tahun 2021.
Pinjaman ini kemudian terpakai untuk menyokong keberlangsungan sejumlah pembangunan infrastruktur, seperti proyek JIS.
Berdasarkan pemberitaan kompas.com, dana pinjaman PEN yang terpakai untuk proyek JIS nilainya Rp1,18 triliun di tahun 2020 dan Rp2,464 triliun pada 2021.
Selain untuk infrastruktur, dana pinjaman PEN juga mengalir ke proyek pengendalian banjir serta sektor perumahan DP 0 persen.
“Alokasinya tersebar utamanya ke pengendalian banjir, lebih dari Rp 5 triliun, kemudian buat perumahan DP 0 persen, ‘kan itu program. Lalu untuk proyek JIS dan pembangunan hotel Taman Ismail Marzuki,” jelas Wakil Gubenur DKI, Ahmad Riza Patria dilansir dari news.detik.com, Kamis (16/12/2021).
***
Semoga informasinya bermanfaat ya Sahabat 99.
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan properti idamanmu.
Ada beragam pilihan properti menarik, seperti kawasan Sentraland Antapani Bandung.