Berita Berita Properti

10 Penyebab Beton Keropos yang Perlu Diketahui. Apa Saja?

2 menit

Permukaan beton di rumah yang keropos pasti sangat mengganggu pekerjaan rumah dan visual hunian. Terlebih, hal ini terasa lebih menyebalkan jika terjadi saat pemasangan beton masih baru dilakukan. Lalu, kira-kira apa ya penyebab beton keropos?

Material beton lazim digunakan untuk membangun rumah.

Seiring berjalannya waktu, penggunaannya semakin diminati, terlebih lagi untuk mempercantik tampilan rumah bergaya modern dan kontemporer.

Bukan hanya sebagai dinding, material ini semakin dikembangkan, baik sebagai lantai hingga perabot rumah tangga.

Namun, apa jadinya bila beton yang dipakai malah jadi keropos dan membuat tampilan rumah jadi jelek?

Tentunya kamu perlu membetulkannya segera, Sahabat 99!

Sebelum itu, ketahui dulu yuk apa saja penyebab beton keropos.

Lihat saja penjelasannya pada uraian di bawah ini.

Penyebab Beton Keropos

1. Mengaduk Cor dengan Asal-asalan

penyebab beton keropos

Proses pembuatan adukan cor yang dilakukan secara asal-asalan ternyata bisa menghasilkan cor yang tidak layak.

Contohnya tingkat kekentalan adukan cor terlalu encer sehingga mengakibatkan banyak air semen yang keluar dari cetakan.

2. Tahap Adukan Beton yang Kurang Benar

Penyebab beton keropos selanjutnya adalah tahap adukan beton yang kurang benar.

Sebetulnya, campuran semen dan pasir perlu diaduk terlebih dahulu sampai merata, kemudian baru ditambahkan air.

Jika air langsung ditambahkan, akibatnya bahan-bahan pembentuk beton tidak tercampur sempurna.

3. Pemasangan Besi Tulangan yang Tidak Benar

Besi tulangan sebenarnya harus dipasang dengan posisi yang tepat.

Kalau tidak, hal ini akan mengakibatkan selimut beton menjadi terlalu tipis dan jadi keropos.

4. Kondisi Bekisting yang Dipakai Terlalu Kotor

Sebenarnya boleh memakai bekisting yang lama agar anggaran biaya pembangunan bisa dihemat.

Namun, bekisting lama yang akan digunakan lagi perlu dibersihkan dari sisa-sisa beton lama yang masih menempel di permukaannya.

5. Proses Pemadatan Kurang Sempurna

Pelaksanaan pemadatan saat proses pengecoran jika dilakukan kurang sempurna bisa membuat beton jadi mudah keropos.



Teknik yang bisa dipakai untuk menyempurnakan pengecoran ialah memadatkan adukan cor memakai kayu atau palu yang dipukulkan dari luar bekisting untuk kolom kecil.

Sementara untuk kolom yang besar bisa menggunakan alat khusus.

6. Proses Pembongkaran Bekisting yang Terlalu Cepat

penyebab beton keropos

Proses pembongkaran bekisting yang terlalu cepat juga akan menurunkan kualitas dari beton itu sendiri, lo.

Pasalnya, bekisting yang dibongkar tadi menimbulkan getaran yang dapat merusak beton yang masih lemah di sekitarnya.

Lambat laun, kerusakan tersebut akan merembet ke bagian yang lain bila tidak segera ditangani dengan baik.

7. Kekurangan Air pada Adukan Semen

Kekurangan air pada adukan semen bisa menyebabkan agregat tidak bisa tercampur dengan sempurna sehingga beton berpotensi keropos.

9. Adukan Tidak Tercampur Rata

Kekurangan bahan perekat bisa menyebabkan material pasir atau kerikil tidak bisa merekat dengan sempurna.

Kasusnya hampir sama pada kekeroposan akibat kekurangan semen, bedanya di sini adalah yang keropos hanya terletak pada sisi yang tidak tercampur dengan bagus.

9. Bekisting Tidak Rapat

Penyebab beton keropos yang terakhir adalah bekisting tidak rapat.

Bekisting yang tidak rapat menyebabkan air semen keluar sehingga pasir dan koral kekurangan bahan perekat.

***

Semoga artikel ini bisa menambah wawasanmu mengenai bagian-bagian penting dalam konstruksi bangunan ya, Sahabat 99!

Jangan lupa untuk pantau terus artikel menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Apakah kamu sedang mencari apartemen di Bogor?

Mungkin Grand Central Bogor adalah solusinya!

Cek saja di portal 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts