Nama Yahya Waloni kini tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya ia terseret kasus penistaan agama serta ujaran kebencian terhadap umat Kristen. Padahal, pria ini sebenarnya merupakan eks pendeta yang memutuskan untuk menjadi mualaf, lo.
Pria satu ini terkenal dengan ceramah yang temanya berputar pada kristenisasi dan misionaris.
Gaya bicaranya kerap menuai kontroversi karena terlalu frontal dan blak-blakan.
Akibat gaya bicara inilah ia kemudian terseret kasus penistaan agama dan ujaran kebencian terhadap umat Kristen.
Menariknya, ternyata Yahya Waloni sendiri sebenarnya adalah mualaf yang sebelumnya merupakan pendeta.
Artinya, ia kerap mengeluarkan ujaran kebencian terhadap agama lamanya sendiri.
Untuk kisah lengkapnya, simak perjalanan eks pendeta Yahya Waloni memeluk Islam berikut ini, ya.
Kisah Eks Pendeta Yahya Waloni Mendapat Hidayah Memeluk Islam
Yahya Waloni lahir dalam keluarga Kristen di Manado pada tahun 1970.
Tapi, ia senditi menyatakan bahwa sejak kecil dirinya sudah tertarik pada Islam.
Ia bahkan pernah masuk ke masjid di usia 14 tahun karena melihat orang-orang yang memakai baju ikhram.
Namun, ia hanya berani melakukannya sekali karena takut pada sang ayah yang merupakan seorang tentara.
“Kalau nekad ke masjid lagi, saya takut bapak saya yang seorang tentara akan menggantung saya,” katanya dilansir dari wartaekonomi.com, Rabu (24/11/2021).
Setelah itu, ia kembali menggeluti agamanya sendiri dan bahkan pernah terdaftar sebagai pendeta.
Namanya masuk daftar pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.
Lalu kemudian Yahya mendapat pengalaman spiritual yang mengubah keyakinannya.
“Saya bertemu dengan seorang penjual ikan, di rumah lama,” tutur Yahya memulai kisahnya.
Pada setiap pertemuan, mereka berdialog panjang mengenai agama Islam.
Anehnya, setelah hari ketiga Yahya tidak pernah lagi bertemu dengan sosok tersebut.
Lalu ia bermimpi bertemu dengan sosok bernama Lailatulkadar dan melihat sosok dua perempuan yang membuka sebuah pintu.
Perempuan pertama bisa melalui pintu tersebut tanpa hambatan, tetapi perempuan kedua tampak tersengat api panas.
Begitu terbangun dari mimpi, seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat seolah mengalami malaria.
Mimpi inilah yang membuatnya mantap memeluk Islam secara sah pada 11 Oktober 2006.
Terseret Kasus Penistaan Agama & Ujaran Kebencian
Setelah memeluk agama Islam, Yahya sempat menulis buku berjudul “Islam Meruntuhkan Iman Sang Pendeta”.
Buku ini merekam pengalaman spiritualnya sejak awal hingga akhir sebagai eks Pendeta.
Tidak hanya itu, Yahya juga rutin berdakwah baik secara langsung maupun online.
Sayangnya isi dakwah yang ia sampaikan seringkali terlalu frontal dan mengangkat tema sensitif seperti kristenisasi.
Ia bahkan menyatakan bahwa kitab Injil itu fiktif dan palsu dalam video ceramah di akun YouTube Tri Datu.
Akibatnya, Yahya menjadi tersangka dalam kasus penistaan agama serta penyebaran ujaran kebencian.
Tidak hanya itu, ia juga mendapat julukan “Ustad Pansos” karena menilai kegemarannya menjelekkan agama Kristen hanyalah gimmick semata.
“Itu produk unggulannya. Untuk menutupi kelemahannya dalam ilmu-ilmu agama Islam, ia memainkan kata kasar dalam ceramahnya,” kata Denny Siregar dilansir dari makassar.terkini.id, Rabu (24/11/2021).
***
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu sekarang!
Ada beragam pilihan properti menarik, seperti hunian di kawasan Dago Village Bandung.