Berita Berita Properti

Mengenal 5 Kekurangan Atap Go Green. Jadikan Pertimbangan Sebelum Membelinya, ya!

2 menit

Kini menjadi salah satu material rumah yang cukup popular, ini dia beberapa kekurangan atap go green yang jarang orang tahu. Pahami dahulu sebelum mengaplikasikannya di rumah ya, Sahabat 99.

Mengusung konsep ramah lingkungan, penutup atap satu ini terbuat dari campuran serat baja ringan, plastik, dan lainnya.

Plastik yang menjadi bahan bakunya sangat ramah lingkungan karena bisa mengalami daur ulang saat tidak lagi kamu gunakan.

Kombinasi bahan bakunya menciptakan atap dengan karakter lentur, tetapi tahan lama untuk melindungi hunian.

Bahkan satu lembar atap mampu menahan hingga 100 kg beban, Sahabat 99.

Tidak hanya itu, pemasangannya mudah sehingga kamu bisa menghemat banyak waktu untuk konstruksi atap.

Namun, tentu saja penutup atap ini tetap memiliki kekurangannya tersendiri.

Yuk, langsung saja simak berbagai kekurangan atap go green berikut ini!

5 Kekurangan Atap Go Green yang Jarang Orang Tahu

1. Bentuknya Tidak Variatif

kekurangan atap go green

Sumber: youtube.com/Kanopi Baja Ringan

Pertama, bentuk atap go green sangat membosankan karena hanya tersedia dalam satu pilihan.

Tepatnya, desain atap ini bergelombang seperti jenis atap asbes dan seng, Sahabat 99.

Tidak ada variasi desain atap datar yang kini cukup popular untuk hunian modern.

Variasinya hanya terletak pada panjang lembaran atap, yang tersedia mulai dari 180 cm, 210 cm, 240 cm, hingga 300 cm.

Sementara ketebalan setiap lembarnya sama, berada di angka 14 mm dengan lebar 80 cm.

Jadi, atap ramah lingkungan ini sebenarnya bukan pilihan tepat untuk mempercantik eksterior.

2. Tidak Tersedia dalam Variasi Warna Transparan

Selanjutnya, penutup atap ini tidak bisa jadi pilihan untuk kanopi tembus pandang ataupun skylight.

Pasalnya atap go green tidak tersedia dalam variasi warna atap transparan.

Apabila kamu aplikasikan di balkon atau garasi¸ hasilnya akan tetap gelap.

Makanya jika kamu ingin memasukkan cahaya alami ke hunian, gunakan saja atap kaca.

Alternatif lainnya, pilih atap yang terbuat dari bahan polikarbonat atau fiber bening.

3. Atap Go Green Bisa Pecah Jika Terkena Benturan

Atap ramah lingkungan satu ini katanya mampu menahan tekanan dari beban seberat 100 kg.



Hanya saja, ini tidak berarti atap kebal terhadap benturan keras, Sahabat 99.

Jika kemiringan atap kurang tepat, lembarannya akan mudah jatuh saat pemasangan.

Kemudian pecah akibat berbenturan dengan permukaan tanah yang keras.

Akibatnya kamu harus mengganti lembaran atap dengan yang baru setiap kali ada yang pecah.

Tidak hanya itu, benturan terus-menerus akibat benda terjatuh di atasnya juga berisiko menimbulkan keretakan.

4. Ukuran Atap Go Green Harus Seragam

memasang atap go green di rumah

Sumber: kumparan.com

Saat membeli atap, pastikan memilih ukuran yang seragam di toko bangunan.

Pasalnya kamu tidak bisa memasang atap dengan menumpuknya apabila ada ukuran yang berbeda.

Selisih beberapa milimeter saja akan menyebabkan celah antar sambungan atap.

Akibatnya, atap mudah bocor di musim hujan karena perlindungannya tidak maksimal.

Oleh sebab itu, pastikan hanya menggunakan satu ukuran untuk satu bangunan.

Apabila bangunannya terpisah, baru kamu bisa memvariasikan pilihan ukuran atap.

5. Rawan Bolong Saat Pemasangan Paku

Kekurangan terakhir, atap go green ternyata mudah bolong apabila pemasangan paku tidak pas.

Kebolongan ini harus kamu tutup dengan menggunakan sealant untuk mencegah kebocoran.

Hanya saja jika proses penambalan tidak sempurna, bolongan atap malah bisa jadi semakin besar.

Untuk meminimalisir risiko ini, sebaikya tusuk dahulu atap untuk memastikan posisi paku.

Selain itu, pastikan kamu menggunakan jasa tukang profesional yang lebih berpengalaman, Sahabat 99.

***

Semoga bermanfaat ya, Sahabat 99…

Simak artikel menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.

Ada beragam pilihan rumah siap huni dengan harga bersahabat seperti Southgate Residence.



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts