Arsitektur Jepang terkenal dengan prinsip desainnya yang menekankan keseimbangan dalam kesederhanaan. Bingung apa maksudnya? Agar lebih mudah memahaminya, simak ulasan lengkap mengenai rumah Jepang berikut ini!
Tahukah kamu, salah satu inspirasi desain Japandi adalah prinsip estetika Jepang.
Hal ini sebenarnya tercermin dari namanya yang merupakan akronim dari Japanese-scandi.
Prinsip arsitektur Jepang ini identik dengan kata Zen yang berfokus pada kedamaian.
Setiap elemen bangunan dibuat secermat mungkin untuk menciptakan nuansa tenang di dalam rumah.
Bahkan hingga saat ini, prinsip arsitektur khas Jepang masih bertahan meski sudah tercampur konsep modern.
Tidak percaya?
Kalau begitu, langsung saja cari tahu ciri khas rumah Jepang dalam artikel berikut ini, yuk.
7 Elemen Utama Rumah Jepang yang Khas. Kamu Sudah Tahu?
1. Ada Area Genkan Setelah Pintu Masuk
Rumah tradisional Jepang identik dengan area genkan di depan pintu masuk rumah.
Genkan adalah area transisi antara luar dan dalam rumah yang lantainya lebih rendah dari lanti rumah utama.
Di sinilah biasanya penghuni melepas sepatu untuk menggantinya dengan alas kaki indoor.
Hingga kini, rumah modern di Jepang masih memasukkan genkan ke dalam desainnya, Sahabat 99.
2. Mushiko Mado, Pintu Geser Khas Rumah Jepang
Elemen lainnya yang khas dari arsitektur Jepang adalah penggunaan pintu geser.
Pintu geser ini dikenal dengan nama mushiko mado, Sahabat 99.
Menariknya, pintu geser Jepang biasanya selalu berbingkai kayu dan memiliki celah kecil seperti jendela.
Lalu ada pelapis kertas di atas celah tersebut untuk sedikit menghalangi pandangan.
Biasanya, pintu seperti ini menjadi pembatas antar ruangan di dalam bangunan.
3. Lantai Tatami di Dalam Rumah
Ciri khas rumah Jepang berikutnya adalah adanya lantai tatami di dalamnya.
Tatami adalah tikar tradisional Jepang yang terbuat dari anyaman jerami atau igusa.
Materialnya bisa membuat lantai terasa sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin.
Sampai sekarang, lantai tatami masih bisa kamu temukan di rumah Jepang modern.
4. Koridor Luar Rumah Bernama Engawa
Hunian di Jepang juga biasanya memiliki koridor di luar rumah yang mirip teras kecil.
Koridor ini bernama engawa dan terbuat dari material kayu atau bambu.
Dahulu, engawa berfungsi sebagai penghubung ruangan sekaligus area transisi antara halaman dan rumah.
Namun, kini fungsinya lebih condong untuk estetika serta jalur masuk udara dan cahaya.
5. Atap Lebar yang Cenderung Landai
Konstruksi atap rumah di Jepang cenderung landai dan lebar.
Berbeda dengan atap rumah Indonesia yang kemiringannya cukup tinggi.
Atap yang lebar ini bertujuan untuk melindungi pintu serta jendela dari tempias air hujan.
Jadi meski kamu membuka pintu atau jendela, risiko percikan air masuk ke rumah lebih minim.
6. Materialnya Fokus Pada Unsur Alam
Budaya Jepang sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur alami.
Oleh sebab itu, material bangunannya lebih berfokus pada kayu, bambu, dan lainnya.
Setiap ruangan juga memiliki bukaan besar untuk memastikan udara dan cahaya alami bisa masuk.
Tidak hanya itu, biasanya di rumah kamu akan melihat dekorasi yang mengusung elemen air.
Misalnya saja air mancur atau kolam ikan kecil di halaman rumah, Sahabat 99.
7. Prinsip Wabi Sabi di Rumah Jepang
Terakhir, rumah tradisional Jepang mengusung filosofi wabi sabi.
Istilah ini pada dasarnya mengandung makna “menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan”.
Contoh pengaplikasiannya adalah desain rumah yang cenderung sederhana tetapi terkesan homey dan hangat.
Di dalam rumah pun biasanya tidak terlihat banyak barang karena penghuni hanya menggunakan apa yang mereka butuhkan.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!
Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti perumahan Margahurip Banjaran di Bandung.