Nama gedung Grha Megawati tengah ramai diperbincangkan belakangan ini, sebuah gedung pertemuan yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Klaten.
Pembangunan gedung yang namanya diambil dari nama mantan presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri, belum selesai di tahun ini.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka, menjelaskan penamaan dan proses pembangunannya.
“Secara resmi belum (diberi nama Grha Megawati), kan belum ada peresmian,” ungkap Pramana (18/2) dilansir dari detik.com.
Pembangunannya direncanakan rampung pada tahun 2022 mendatang, sebab masih ada beberapa bagian yang belum selesai dibangun.
Selain penamaannya yang menjadi sorotan, biaya pembangunan gedung tersebut pun tak luput jadi sorotan.
Pramana menyebutkan bahwa dana APBD yang digunakan untuk membangun gedung tersebut bisa menghabiskan sampai Rp90 miliar.
Dari total perkiraan anggaran tersebut, baru-baru ini biaya pembangunan pagar dan paving juga ramai menjadi sorotan publik.
Biaya Pagar dan Paving Grha Megawati
Lanjutan pembangunan Grha Megawati, Pemkab Klaten menyiapkan anggaran sebesar Rp19 miliar dari APBD 2022.
Anggaran tersebut sudah disetujui dalam pembahasan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon sementara (KUA-PPAS) APBD 2022 yang rencananya digunakan untuk membangun pagar dan paving.
“Iya betul, sudah disetujui di pembahasan, kalau tidak salah kemarin Rp 19 miliar. Itu untuk pagar dan lainnya, agar gedung bisa segera digunakan, tidak untuk pagar saja tapi detail teknisnya di dinas terkait,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Klaten yang membidangi pembangunan, Basuki Effendi, usai rapat paripurna persetujuan Raperda di DPRD, Kamis (28/10).
Pembangunan Grha Megawati tahun ini merampungkan pembuatan dapur, masjid, dan paving.
Basuki pun menyebutkan bahwa pihaknya sempat mengajukan usulan pengurangan anggaran, namun gagal.
“Akhirnya diputuskan di badan anggaran, tidak ada pengurangan. Alasannya agar bisa segera digunakan masyarakat,” ungkap Basuki.
Hingga saat ini, gedung serbaguna tersebut sudah menyerap anggaran sebesar Rp65 miliar dari total rencana Rp90 miliar.
Terkait anggaran pagar dan paving, HM Nurholis Madjid selaku anggota Komisi III DPRD Klaten sempat mempertanyakan anggaran pembangunan pagar yang mencapai RP19 miliar saat rapat KUA-PPAS di komisi.
“Itu untuk pembuatan pagar dan lain-lain totalnya Rp 19 miliar. Kemarin sudah dirapatkan dengan dinas, sempat ada yang keberatan tapi akhirnya disetujui,” terang Nurcholis.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Cianjur Kota?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!