Sejak tertimbun longsor pada 3 Desember 2020, Jalan Bandung-Garut rupanya masih belum juga diperbaiki sehingga warga pun jadi geram.
Jalan penghubung yang tertimbun longsor terletak di Kecamatan Talegong. Jalan tersebut menghubungkan Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung via Pangalengan.
Badan jalan yang hingga kini masih tertutup timbunan tanah longsor tersebut terbentang spanduk bertuliskan keluh-kesah warga mendesak untuk segera dilakukan perbaikan jalan.
“Pak Gubernur, Kadis Bina Marga, iraha bade mereskeun dampak longsoran sareng jalan?” (Pak Gubernur, Kadis Bina Marga, kapan akan membenahi dampak longsoran dan jalan?), tertulis dalam sebuah papan.
Dalam spanduk lain juga tertulis, “Sakirana teu barisaeun garawe!!! Pecat mandor dan pengawas jalan Bina Marga Talegong. Rek 2 bulan jalan teu diomekeun.” (Sekiranya tidak becus bekerja!!! Pecat mandor dan pengawas jalan Bina Marga Talegong. Mau jalan 2 bulan belum diperbaiki.)
Banyak pelintas yang mengeluhkan kondisi jalan yang belum kunjung diperbaiki, salah satunya Randiansyah (28) yang berprofesi sebagai teknisi menara sinyal.
“Jadi, saya tadinya harus membetulkan tower sinyal yang terletak di Cisewu. Tapi tidak jadi karena tidak bisa melewati jalan itu,” Kata Radiansyah, dilansir dari Liputan6.com.
Dampak Longsor di Jalan Bandung-Garut
Longsor yang terjadi di Desa Sukamulya dan Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, itu menimbun setidaknya 18 rumah warga.
Sedangkan 55 rumah lainnya ikut terdampak longsoran. Namun, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
Jalan yang tidak kunjung diperbaiki ini berdampak serius terhadap infrastruktur di daerah tersebut, sebab akses jalan pun menjadi sulit.
Ada tiga titik kerusakan jalan yang kondisinya sangat parah, yakni jalan yang retak karena amblas, jalan yang tertimbun longsoran, dan ambruknya jembatan penghubung.
Meski demikan, jalan tersebut masih bisa dipaksakan untuk dilalui meskipun kondisinya memang sangat berisiko.
Kendaraan roda dua masih memungkinkan untuk melintasi jalan itu, namun jalannya sangat licin dan belum lagi ngerinya ancaman longsor susulan.
Sedangkan kendaraan roda empat sudah dipastikan tidak bisa melintasi jalan tersebut.
Alhasil banyak warga yang memilih untuk putar balik menggunakan jalan alternatif lain hingga masuk ke perkampungan.
Pun jalan alternatif tersebut kondisinya juga tidak memungkinkan karena hanya muat dilalui satu mobil saja.
Warga setempat dan pengguna jalan lainnya berharap pemerintah segera menanggapi dan memperbaiki jalan Bandung-Garut yang hingga kini masih tertimbun longsor.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian di Pavia Village?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!