Apakah kamu sudah memahami seluk-beluk struktur tanah? Kalau belum, kamu bisa simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini!
Sahabat 99 pasti sudah paham bahwa tanah merupakan salah satu elemen terpenting yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi.
Pasalnya, tanah menyimpan banyak sekali unsur dan bahan organik baik yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
Unsur-unsur tersebut meliputi
- mineral,
- air, dan
- udara.
Apa yang terjadi bila tanah yang ada di bumi mengalami kekeringan dan menjadi tandus?
Pasti banyak tanaman akan mati dan kadar oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis akan sangat berkurang.
Pastinya kamu enggak mau dong fenomena tersebut terjadi?
Dengan demikian, ada baiknya untuk kita mengenal lebih jauh tentang tanah itu sendiri dan lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Salah satu hal mengenai tanah yang menarik untuk dibahas adalah struktur tanah.
Yuk, simak uraiannya di bawah ini!
Apa itu Struktur Tanah?
Struktur tanah merupakan susunan atau agresasi partikel tanah (pasir, debu, dan tanah liat) yang terbentuk secara alamiah.
Namun, struktur tersebut dibatasi oleh tingkatan dan bidang yang berbeda pada setiap ukuran dan bentuknya.
Kendati demikian, setiap bagian pada struktur tanah itu saling terkait satu sama lain oleh bahan organik dan bagian dari zat alami lainnya.
Hal tersebutlah yang membuat bentuk, sifat, dan ukuran dari tiap struktur itu dasarnya berbeda.
Sebagai gambaran, suatu daerah yang memiliki curah yang tinggi akan memiliki struktur yang remah.
Namun hal tersebut tidak berlaku pada daerah yang panas, karena pada kondisi tersebut, struktur tanahnya cenderung lebih prisma pada lapisan bawahnya.
Melansir dari kompas.com, dalam Ilmu Tanah, Dasar-Dasar dan Pengelolaan (2016), Muhajir Utomo dkk mengemukakan bahwa struktur tanah secara alami ditentukan oleh tiga karakter, yaitu bentuk, kelas, dan grade (kekuatan kohesi).
Baca Juga:
Cara Mudah Menghitung Luas Tanah Online Melalui Google Maps
Jenis Struktur Tanah
Berdasarkan bentuknya, jenis-jenis struktur tanah bisa dibedakan menjadi tujuh bagian:
1. Lempeng (Platy)
Sumbu vertikal pada lempeng pada dasarnya lebih pendek dari sumbu horizontal.
2. Prismatik (Prismatic)
Prismatik merupakan kondisi tanah yang memiliki sumbu vertikal lebih panjang daripada sumbu horizontal.
Lalu, sisi atas tanah tersebut berbentuk tidak membulat.
3. Tiang (Columnar)
Tiang merupakan struktur tanah yang memiliki sumbu vertikal lebih panjang daripada sumbur horizontal.
Namun, sisi-sisi atasnya masih bisa terlihat dan berbentuk bulat.
4. Gumpal Bersudut (Angular Blocky)
Jenis ini memiliki rusuk yang bersegi tajam dan gumpal membulat.
Lebih jelasnya, rusuk dari struktur tanag ini bersegi, tetapi tidak terlalu tajam.
5. Butiran (Granular)
Butiran umumnya memiliki bentuk yang cenderung membulat dan terlihat memiliki banyak sisi.
Selain itu, tiap-tiap gumpalannya pun tidak berpori.
6. Remah (Crumb)
Remah memiliki bentuk yang membulat, banyak sisi, dan tampak berpori.
Fungsi Struktur Tanah
Mengutip dari kompas.com, CJ Bronik dalam Soil Structure and Management (2005) mengatakan bahwa struktur tanah bisa memberikan pengaruh penting dalam kondisi edafis dan lingkungan.
Nah, fungsi tersebut sering dinyatakan sebagai tingkat stabilitas agrerat atau bahan-bahan mineral tidak bergerak dalam lingkungan hidup yang meliputi
- pasir;
- debu;
- batu;
- kerikil;
- pecahan batu yang bercampur semen; dan
- kapur.
Nah, agrerat tersebut terjadi karena penataan ulang, flokulasi, dan sementasi partikel.
Kemudian, struktur tersebut sangat memengaruhi aerasi, infiltrasi, serapan, laju pergerakan, dan ketersediaan air.
Tak hanya itu, struktur itu pun berperan penting dalam pertumbuhan tanaman.
Baca Juga:
Mengenal Tanah Gambut, dari Manfaat hingga Ancaman Keberadaannya
***
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!
Jangan lupa membaca artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari apartemen mewah, seperti Pacific Garden Style?
Kunjungi 99.co/id dan temukan berbagai pilihan apartemen lainnya!