Gaya desain arsitektur tradisional di setiap daerah memiliki filosofi tersendiri. Setiap bagian juga disebut memiliki makna tersendiri, termasuk model atap rumah tradisionalnya.
Setiap rumah tradisional di Indonesia memiliki karakter khas yang berbeda-beda.
Gaya desain setiap daerah disesuaikan dengan tradisi masing-masing.
Atap rumah tradisional setiap daerah pun memiliki gaya berbeda.
Setiap gaya atap rumah tersebut mengandung makna tersendiri.
Di Indonesia, terdapat sekira 37 rumah tradisional dengan karakter khas masing-masing daerah.
Melansir berbagai sumber berikut sejumlah model atap rumah tradisional yang memiliki makna tersendiri.
6 Model Atap Rumah Tradisional
1. Model Atap Rumah Limasan
Atap limasan merupakan atap rumah khas Betawi.
Sebenarnya, ada dua jenis rumah tradisional khas Betawi, yaitu rumah panggung dan rumah datar.
Meski berbeda, kedua rumah tradisional memiliki atap yang disebut limasan.
Bentuk atap tersebut nampak seperti limas.
Keunikan atap ini terletak pada setiap sudut atap yang terdapat tempat menampung air.
Kemudian, teras di rumah betawi selalu tertutup oleh atap karena masyarakat Betawi menyadari bahwa curah hujan di daerahnya sangat tinggi.
Maka dari itu, masyarakat Betawi merasa perlu melindungi seluruh bagian rumahnya dari hujan.
2. Model Atap Rumah Pencu
Atap pencu merupakan model atap rumah tradisional khas Kudus, Jawa Tengah.
Secara umum, bentuk atap ini seperti limas.
Namun, di sisi-sisi atap ini dihiasi dekorasi ukiran khas Kudus.
Inspirasi rumah tradisional khas Kudus ini adalah karakter relijius masyarakat Kudus.
Rumah ini juga kerap dijadikan tempat berdakwah.
Baca Juga:
7 Rumah Tradisional Terunik di Dunia. Mana yang Paling Keren?
3. Atap Rumah Bolon
Rumah bolon merupakan rumah tradisional masyarakat Batak.
Sekilas atap rumah bolon mirip dengan atap rumah tradisional khas minang.
Namun, atap rumah mobolon berbentuk melengkung di bagian depan dan belakang.
Bentuk atap ini juga menyerupai pelana kuda.
Setiap puncak atap juga terdapat kepala kerbau.
Tidak hanya sebagai dekorasi, kepala kerbau itu juga menunjukkan kesejahteraan penghuni rumahnya.
4. Atap Rumah Bergonjong
Rumah bergonjong merupakan nama lain dari rumah gadang khas daerah Minangkabau.
Ciri khas model atap rumah tradisional ini adalah bentuk yang runcing seperti tanduk kerbau.
Jaman dulu, atap rumah bergonjong terbuat dari bahan ijuk yang bisa bertahan puluhan tahun.
Namun, di era modern ini, banyak atap rumah bergonjong terbuat dari seng.
Bentuk atap ini merupakan penanda status sosial seseorang.
Atap seperti tanduk kerbau tersebut merupakan representasi kerbau yang dianggap sebagai binatang paling dihormati oleh masyarakat adat.
Konon, bentuk tanduk kerbau ini diawali peristiwa adu kerbau dari Majapahit dengan kerbau Minang.
Dalam pertarungan tersebut, Majapahit membawa tanduk besar, sedangkan kerbau Minang masih anak dan dalam kondisi lapar.
Anak kerbau itu diberi tanduk dari besi hingga akhirnya memenangkan pertarungan.
5. Atap Rumah Tradisional Nias
Rumah tradisional Nias juga memiliki model atap rumah yang khas.
Secara umum, bentuk atap rumah ini menyerupai kerucut.
Kemudian atap ini dilapisi kumpulan daun yang telah dikeringkan.
Atap rumah ini diganti setiap dua tahun sekali.
Keunikan atap rumah ini adalah pengaturan panjang dan kemiringan yang sangat baik.
Ketika diguyur hujan, air hujan akan jatuh ke tempat yang sama.
Selain itu, atap rumah ini juga memiliki kisi-kisi jendela, sehingga melancarkan sirkulasi udara dalam rumah.
6. Atap Rumah Tongkonan
Rumah Tongkonan merupakan rumah tradisional masyarakat Toraja.
Model atap rumah tradisional ini sekilas mirip dengan rumah bergonjong dan rumah bolon.
Atap yang berbentuk seperti tanduk kerbau ini terbuat dari susunan bambu.
Namun saat ini banyak orang yang membangun rumah tongkonan dengan atap dari seng.
Atap rumah masyarakat Toraja ini identik dengan status sosial penghuni rumahnya.
Di bagian atas atap terdapat patung kepala kerbau yang menunjukkan status sosial penghuni.
Pada beberapa rumah juga ditemukan patung kepala ayam atau naga yang menunjukkan bahwa penghuni rumah merupakan yang dituakan di daerah tersebut.
Baca Juga:
Ciri Ciri Rumah Joglo dan Cara Menerapkannya Pada Rumah Modern
Itulah 6 model atap rumah tradisional di Indonesia beserta makna di baliknya.
Semoga artikel ini bermanfaat membuka wawasan kamu mengenai filosofi rumah tradisional di Indonesia.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di situs Berita Properti 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Depok dan sekitarnya?
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan apartemen idamanmu!